PENCEMARAN TANAH AKIBAT PERTAMBANGAN BATUBARA
Penulis : Puput Alting
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Khairun Ternate
Tanah memiliki arti yang sangat penting bagi stiap individu dalam masyarakat, yang di mana mempunyai hubungan yang erat dengan keberadaan tiap manusia dalam lingkungan kelangsungan hidupnya. Disanalah manusia hidup, tumbuhan dan berkembang bahkan secara sekaligus merupakan tempat kelangsungan hidup untuk manusia. Tanah juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia yang dimana manuisia memanfaatkan tanah dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagaisumber mata pencahariannya baik itu bercocok tanam maupun untuk melaksanakan usaha, dan juga bisa di jadikan sebagai jaminan pinjaman, maupun sebagai sumber kehidupan manusia di masa mendatang. Dengan demikian dapat kita ketahui bersama betapa pentingnya posisi dan manfaat dari tanah dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan zaman.
Pada era sekarang sering Terjadinya pencemaran tanah akibat proses penambangan batubara yang bisa merusak vegetasi yang ada, bisa menghancurkan profil tanah genetic, karena batubara mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung konsentrasi rendah, namun akan memberikan dampak yang sanggat signifikan ketika dibuang di lingkungan. Pertambangan batubara juga sudah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu dari segi tanah, air, hutan, dan udara. Dan sanggat disayangkan belum ada regulasi yang secara khusus tentang pengolahan kualitas tanah dan pengendalian pencemaran tanah sebagai efek dari pertambangan batubara.
Bagaimana cara menggatasi pencemaran tanah yang telah terjadi?
Yaitu dengan cara membuat kompos (black gold) karena tanah kompos terbukti bisa membantun mengembalikan kualitas keseburan tanah penguraian yang terjadi pada pupuk organik membuat rasionya sama dengan rasio tanah dan suhu yang hampir sama dengan suhu lingkungan. Dari sana, unsur hara bisa di manfaatkan dan di serap oleh tanaman sekitarnya dan mengembalikan produktivitas lahan yang sebelumnya tercemar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H