Lihat ke Halaman Asli

Puppy

Explorer

Naik Pesawat di Indonesia dan di Amerika Serikat Itu Beda!

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat sebelum landing di San Jose, California

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sesaat sebelum landing di San Jose, California"][/caption]

Rencana pemberlakuan tarif terendah tiket pesawat akhir-akhir ini sangat menggelitik saya untuk menulis ini. Hari biasa saja harga tiket peswat terbang sudah lumayan murah, paling tidak jika dibandingkan dengan harga tiket pesawat di Amerika Serikat. Kita lihat yuk beberapa perbedaan naik pesawat di Indonesia dan di Amerika Serikat.

1. Bandara

Bandara di Amerika Serikat rata-rata sangat megah, fasilitas lengkap, dan telah dilengkapi dengan garbarata/airbridge. Tak pernah sekalipun ada kesempatan bagi saya narsis di depan pesawat karena turun pesawat selalu melalui lorong garbarata. Hampir semua bandara mempunyai toilet yang bersih, mempunyai tap water (air minum melalui keran mirip wastafel), colokan listrik, dan wifi gratis dengan kecepatan internet yang cepat. Untuk desain luarnya, rata-rata bandara di Amerika mempunyai desain yang kaku dan membosankan. Mungkin mereka lebih mementingkan fungsi dan pelayanan dibanding sisi estetika. Tak perlu membayar airport tax pula karena sudah termasuk di harga tiket pesawat.

Bandara di Indonesia masih beragam dalam hal fasilitas. Ada yang mempunyai garbarata, ada yang masih belum. Malah lebih sering turun dari pesawat masih melalui tangga. Capek. Namun demikian, desain luar bandara-bandara baru di Indonesia keren-keren, glassy, dan futuristik. Beberapa bandara telah dilengkapi dengan toilet yang bersih dan wangi, sebagian besar sisanya masih jorok! Airport tax? Baru saja kemarin dua maskapai yang memasukkan airport tax ke harga tiket, eh sekarang tinggal satu doang

2. Sistem Check In

Di Amerika Serikat, 24 jam sebelum keberangkatan kita diberitahu untuk online check in melalui website resmi maskapai. Di bandara pun juga telah disediakan banyak mesin self check in, sehingga penumpang yang tidak membawa bagasi tidak perlu mengantri di depan counter check in.

Di Indonesia, web check in benar-benar tidak disosialisasikan dengan serius sehingga timbul keraguan mendingan check in di counter saja kali ya. Bahkan seringkali error sewaktu web check in. Dan penumpang yang tidak membawa bagasi pun harus mengantri lama di belakang penumpang yang check in membawa bagasi. Tak banyak maskapai yang menyediakan mesin self check in sih.

3. Security Check/Baggage Screening Di Indonesia, prosedur keamanan di bandara dilakukan berkali-kali. Sewaktu masuk ke counter check in diperiksa, masuk ke boarding room diperiksa lagi. Rempong banget! Bandara-bandara baru seperti Bandara Sepinggan Balikpapan memang sudah memberlakukan hanya sekali security check saja sewaktu masuk ke ruang boarding. Prosedur security check-nya pun lebih longgar. Kita tak perlu melepas sepatu, membawa minuman ke kabin tidak masalah, di kantong terdapat koin/besi pun juga tidak masalah. Paling hanya ditanyai oleh petugas saja.

Di Amerika Serikat, prosedur keamanan cukup sekali sewaktu masuk ke ruang boarding. Namun, prosedur pemeriksaan sangat ketat dan sangat lama. Kita harus melepas jaket, melepas sepatu, sabuk, menaruh semua koin, jam tangan, dan benda-benda yang terbuat dari logam di dalam tas, serta tidak boleh membawa cairan ke kabin di atas 100ml! Di Indonesia masih boleh kan ya? Sekali ketahuan membawa benda/benda logam tersebut, kita bakal ditanya belibet oleh petugas bandara. Bahkan teman saya pernah diinterogasi di ruangan khusus hanya gara-gara masalah seperti ini.

4. Saat boarding/masuk ke dalam pesawat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline