Melihat pengaruh pandemi covid-19 ternyata membawa dampak bagi anak - anak, dalam hal ini mengenai perkembangan sosial skill yang terhambat dikarenakan dalam berinteraksi tidak boleh berkumpul, dan diharuskan menjaga jarak fisik, hingga membatasi keluar rumah.
Storytelling yang merupakan kegiatan menyampaikan cerita menjadi lebih efektif untuk anak agar lebih mengenal kehidupan sosial serta melatih, dan mempelajari lingkungan. Salah satu diantaranya dengan cara bercerita menggunakan boneka contohnya produk boneka dari Sri Lanka yakni, Bonikka.
Bonikka dirancang untuk menciptakan cinta dan rasa peduli, membantu mempelajari hal baru dan berinteraksi dengan dunia nyata. Menurut CMO PT Diamulia Internusa, Anik menjelaskan, Bonikka memperkenalkan beberapa karakter. Ada karakter bonikka laki - laki ( jayden dan joy), bonikka linen perempuan ( amelia), bonikka bayi ( baby grace with carry cot and blanket) dan juga karakter hewan ( baby bunny, babby mouse dan baby bear).
Terciptanya bonikka terinspirasi dari tradisi keluarga selama 120 tahun yang memiliki boneka untuk diturunkan dari generasi ke generasi, yang dibuat secara tradisional , dirajut sendiri oleh pengrajin boneka, sehingga menghasilkan boneka berkualitas terbaik.
Menggunakan bahan alami organik guna meminimalkan dampak negatif pada alam. Bonikka memiliki standart semua mainan anak yang sudah mendapatkan akreditasi GOLS ( Global Organic Latex Standart), 100% karet alam murni, bebas BPA dan Phthalate, tidak beracun, ramah lingkungan dibuat secara tradisional dan dilukis secara manual.
Bagi saya yang sudah melihat secara langsung saat di pameran Mommy N Me, pada hari Jumat, 1 Juli 2022, di Jakarta Convention Center, bonikka dapat dijadikan sebagai objek pengganti yang bisa membuat nyaman yang memiliki beragam karakter dengan filosofi cerita dari masing - masing boneka.
Nah, setiap bonikka memiliki ceritanya misalnya , Amelia mencerminkan boneka cantik dan ceria yang suka kerapian, dan berdandan. Disini bagi saya orang tua bisa sambil bercerita dibarengi dengan merapikan rambut dan baju boneka sekaligus menerangkan pada anak bagaimana layaknya menjadi anak perempuan.
Ada juga karakter kuat boneka lainnya yakni boneka kelinci balet namanya Marsella yang hobinya suka balet dan penyuka makanan wortel. Bagi saya ini juga menjadikan cerita pada anak jika penari balet yang terkadang juga mengalami kaki yang sakit atau kecapean saat berlatih dan bagaimana solusinya agar tetap terus bersemangat.
Masih banyak lagi karakter lain boneka yang diciptakan yang sangat cocok bagi anak -anak dimasa perkembangan emosional dan sosial anak terutama dimasa keemasan usia 5 tahun pertama dalam hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H