Lihat ke Halaman Asli

punk 73

Penulis wanna be

Bagaimana Kalo Orang Tua yang Durhaka

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Belakangan, banyak buku yang ku baca yang menjelaskan tentang bagaimana pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Sebagai argumentasi pendukung, merekapun menjabarkan sejelas – jelasnya apa yang sudah orang tua lakukan untuk kita. dari mulai saat kita dikandungan, sampai saat kita tumbuh dewasa. Banyak hal yang menggambarkan betapa besar kasih sayang mereka terhadap kita. yang jadi pertanyaan adalah, benarkah semua orangtua seperti itu ? kalo iya, kenapa aku tak sependapat ??

Mari buka mata, bagaimana kalo orangtua kita adalah orangtua yang meninggalkan kita di dalam kardus di pintu depan sebuah panti asuhan ? apakah statement “kasih ibu sepanjang jalan “itu masih argumentasi yang valid ??

Atau bagaimana kalo orangtua kita adalah orangtua yang mencoba menolak kehadiran kita karena kita adalah hasil hubungan haram mereka ? dan bagian terburuknya, kita tetap lahir karena usaha mereka hanya menjadikan kita manusia tak sempurna karena kecacatan kita ??

Aku tak lahir di orang tua yang seperti itu. tapi sebagai pembaca buku – buku tentang orang tua yang digambarkan para penulis itu, aku hanya tak kuat untuk tak mengerenyitkan dahi. Pasalnya, apa yang mereka ceritakan, agaknya terlalu berlebihan. Sosok orang tua yang mereka deskripsikan hanya membuatku iri dan tersenyum sinis. Benarkah orangtua sebaik itu ?? karena jujur, menurutku, apa yang mereka gambarkan cenderung lebih mirip ke malaikat dibanding manusia yang melahirkan.

Anyaway, rasa – rasanya, kita pun, ketika nanti jadi orang tua, pasti akan seperti mereka. Jadi sebetulnya, apa yang mereka lakukan terhadap kita itu lebih ke “naluriah”. Karena pasti, semua orang akan seperti itu ketika mempunyai anak. nothing special.

Tapi apapun itu, ini hanya selembar tulisan jujur dari opini yang tak populer. Tak usah terlalu dipikirkan.

di copy dari blog pribadi : sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline