Lihat ke Halaman Asli

Mendekat

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku mengaku tahu siapa Engkau,
tapi buktinya aku tak begitu mengenalMu
aku tak sering mendekat kepadaMu
kesombongan yang tidak pada tempatnya

jika tiba-tiba saja aku mengingatMu
jika tanpa ku sadari aku berjalan ke arahMu
aku menyadari bahwa sesungguhnya aku sedang dalam kepedihan hati
aku sedang dilanda penat dan sendiri
harusnya aku malu padaMu

kini aku hanya sendiri di tempatku
memejam mata tapi tak tidur
berharap bertemu Engkau yang juga tak pernah tidur
sesekali aku berfikir…
mengapa Engkau tak juga bicara padaku
namun seketika itu aku juga berfikir
pernahkah aku mendengar apa kataMu?
bahkan jika aku alpa
aku justru berdalih dan mengatasnamakan khilaf
maaf… aku mohon dengan sangat

Engkau yang begitu sempurna
jika dengan kepedihan aku justru dekat denganMu
biarlah kepedihan tetap jadi milikku
ampuni aku…. aku mohon dengan sangat

aku telah gagal membangun surga dalam diriku sendiri
aku mengecewakan karena tak bisa menemukan surga untuk kubawa pulang
aku gagal menciptakan surga dalam rumahku
kini aku khawatir tak bisa menemukan surga diakheratmu

aku masih disini tak dengan siapa-siapa
rebah dalam ketidakberdayaan
merendah serendah rendahnya menghadapMu
aku tetap pejamkan mata
berharap Engkau menemuiku dalam tidurku

aku harap Engkau masih berkenan
bangunkan aku esok hari…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline