Lihat ke Halaman Asli

Punakawan

Sastrawan

Merendah Tanpa Direndahkan

Diperbarui: 22 Januari 2023   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ridwan, seorang santri pesantren yang mendapat tugas dari gurunya. Tugas dari Ridwan adalah syiar agama ke anak-anak jalanan. Karena lama dan jarang keluar dari pesantren, Ridwan pun kebingungan. Jangankan untuk syiar agama, bagaimana cara mendekati anak-anak jalanan dia tidak tahu. Di tengah kebingungan yang dialami, Ridwan kembali menghadap gurunya untuk memperoleh petunjuk.

Mengutarakan apa yang jadi kegundahan, Ridwan hanya mendapat satu kalimat petunjuk. Kalimat petunjuk tersebut adalah "kerendahan hati adalah ciri orang yang berisi."

Mendapat petunjuk yang masih samar akan arti, Ridwan pun berpikir dan mencoba mengupas. Hingga pada sebuah titik, Ridwan menemukan ide dan cara untuk bisa syiar ke anak-anak jalanan.

Ridwan sadar, kalau dirinya tiba-tiba datang dan langsung syiar, bukan didengar oleh anak-anak jalanan, bisa-bisa malah ditimpuk batu. Dan di sinilah Ridwan memakai metode unik dan cukup aneh, yaitu menaklukkan tanpa menyakiti.

Setelah mendapat ide, tibalah saatnya Ridwan menemui anak-anak jalanan. Dengan memakai kain sarung, berbaju Koko dan songkok hitam, Ridwan berjalan pelan ke arah anak-anak jalanan yang sedang ngamen di perempatan jalan.

Dengan ketenangan yang dimiliki, Ridwan menyapa anak-anak jalanan itu dengan salam. "Assalamualaikum," sapa Ridwan pada anak-anak jalanan. Tidak langsung menjawab, anak-anak jalanan yang sebagian besar sedang mabuk pun terkejut. Namun tak berselang lama, salam dari Ridwan dijawab oleh mereka, termasuk yang sedang mabuk.

Mengetahui pintu masuk telah terbuka, Ridwan langsung masuk dengan tindakan yang tidak diduga anak-anak jalanan. Ridwan menyalami satu persatu anak-anak jalanan sambil mencium tangan mereka. Anak-anak jalanan yang sudah terkejut dengan ucapan salam, makin terkejut dengan apa yang dilakukan Ridwan. Setelah memperkenalkan diri, oleh salah satu anak jalanan, Ridwan diajak duduk di trotoar jalan. Di situlah perlakuan Ridwan dipertanyakan.

"Kenapa kamu ke sini?" Tanya anak jalanan.

"Saya hanya ingin bersilaturahmi," jawab Ridwan sambil menundukkan kepala.

"Kenapa kamu mau silaturahmi dengan orang-orang kayak kami? Bukankah kami ini orang-orang yang banyak dosa, sementara kamu seorang yang alim dan tahu agama," tanya anak jalanan sambil meletakkan botol berisi minuman keras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline