Lihat ke Halaman Asli

Ina Widyaningsih

Staf TU SMPN 3 Pasawahan

"Mamarung", Sebuah Tradisi Purwakarta Istimewa

Diperbarui: 3 Februari 2020   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Mendapat pengalaman baru itu memang seru juga, adalah tentang sebuah tradisi yang telah menjadi adat kebiasaan di Desa Ciherang, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta.

Tradisi "Mamarung" yang membuat pribadi saya menggelengkan kepala. Betapa tidak, tradisi ini dilaksanakan dengan sangat memeras tenaga dan biaya.

Banyak orang dibutuhkan untuk pelaksanaan tradisi ini, karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dengan kerja sama.

Persiapan tradisi mamarung | dokpri

Namun bagi mereka yang melaksanakan tradisi mamarung tentunya adalah hal yang telah diperhitungkan sebelumnya dengan pikiran yang matang.

Lalu seperti apakah sebenarnya tradisi mamarung tersebut? Di sinilah saya akan bercerita tentang pengalaman saya yang selama dua hari ikut serta membantu dalam tradisi mamarung di keluarga teman kerja.

Kebetulan pas hari Sabtu, 1 Febuari 2020 adalah hari libur kerja. Teman sekantor berniat melaksanakan acara pesta pernikahan keponakannya pada hari Minggu 2 Febuari 2020. Nah seperti biasanya sebelum hari H acara tersebut tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan. 

Di masyarakat Desa Ciherang Kecamatan Pasawahan Purwakarta, telah biasa dilaksanakan tradisi "Mamarung" pada H-1 sebelum hari H pesta.

Sehari sebelum acara pernikahan, tradisi "Mamarung" dilaksanakan di pihak calon pengantin perempuan. Kalau mau dibilang kerennya tradisi "Mamarung" bisa juga disebut dengan "Open house" bagi tetangga, saudara dekat atau pun jauh. 

Seperti apa serunya tradisi "Mamarung" ini bagi saya? Si mpu hajat atau yang mempunyai niat melaksanakan pesta, dengan segala macam persiapan menyediakan segala macam jamuan makanan bagi tamu yang datang. Persiapan ini selama satu minggu sebelumnya telah disediakan dengan matang. 

Segala bentuk makanan tradisional dibuat dengan keterampilan tangan sendiri dengan gotong royong keluarga, saudara dan tetangga. Mulai dari makanan kering seperti opak, ranginang, saroja, keripik, kicimpring, sangray suuk, rangining dan sejenisnya dipersiapkannya dalam jumlah yang banyak. 

Selain itu juga setelah makanan kering yang bisa dibilang awet/jauh masa kadaluarsanya telah siap untuk disajikan nanti ketika H-1 acara pesta tiba, dipersiapkan pula makanan basah seperti dodol, wajit, tape ketan dan lain-lain dengan jumlah banyak pula. 

Persiapan memasak menu makanan untuk tradisi

Persiapan bahan makanan tersebut adalah untuk jamuan para tamu yang datang pada saat mamarung. Tak hanya itu saja jamuan menu makan pun dipersiapkan. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline