Lihat ke Halaman Asli

Ina Widyaningsih

Staf TU SMPN 3 Pasawahan

Kenapa Enggak?

Diperbarui: 4 Januari 2020   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Inspirators | Dokpri

Hari ini telah berlangsung Workshop Blogging & Vlogging di Diorama Purwakarta yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Purwakarta bekerja sama dengan Kompasianer Bandung. Kegiatannya bagus banget untuk menambah wawasan terutama bagi emak-emak milenial. Tidak ada salahnya dong kalau emak-emak belajar blogging dan vlogging. Dalam artian di sini tentunya untuk berbuat kebaikan dan menebarnya bagi orang banyak.

Belajar itu tidak ada batas waktu dan usia. Kapan pun dan dimana pun ketika ada kesempatan pergunakanlah semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kita. Jangan dipaksakan tapi nikmati alurnya dengan hati. Seperti tadi Bang Aswi mengatakan jika kita bisa belajar dari filosofi pensil.

Pertama, pensil yang berkualitas adalah tangan yang menggerakkannya. Artinya kita bergerak atas kuasa dan ridho Sang Pencipta, sudah sepatutnya dalam melangkah selalu diawali dengan ucapan Basmallah agar dipenuhi berkah-Nya.

Kedua, pensil itu harus diraut. Untuk mempertajam pemikiran dan kepandaian kita tentunya haruslah banyak belajar dan belajar. Kapan pun, dimana pun, pada siapa pun kita niatkan lillahita'ala.

Ketiga, pensil itu memiliki penghapus. Sewajarnya sebagai makhluk ciptaan-Nya jika berbuat kesalahan haruslah bertaubat dan memperbaiki kesalahan tersebut. Intinya belajar dari kesalahan kemudian memulai kembali berbuat kebaikan.

Keempat, pensil itu memiliki karbon sebagai bahan bakunya yang harus dijaga agar tetap bisa dipergunakan. Seperti kita yang memiliki hati yang tentunya harus dijaga dan dipelihara dengan siraman rohani agar senantiasa kita bisa mengingat dari mana kita berasal dan kemana akan kembali.

Kelima, pensil itu meninggalkan goresan. Bijaklah untuk bersikap dimana kelak kita akan meninggalkan jejak yang selalu dikenang dalam kebaikan dan kekaguman.

Begitulah pembelajaran yang sangat berharga dari Bang Aswi. Dan tentang menulis beliau mengatakan bahwa "Menulis itu sebuah terapi". Saya pun setuju dengan perkataannya tersebut, karena saya telah mengalaminya sendiri dengan menulis bisa mengurangi rasa sakit yang sedang diderita. Dan yang paling keren dari menulis itu sudah jelas bisa membuat hati bahagia.

Dilanjutkan dengan materi yang diberikan oleh Kang Ali Muakhir. Kita belajar membuat vlog, yang notabene bagi saya pribadi adalah sebuah hal yang baru. Tak pernah terbayangkan jika seorang emak-emak membuat vlog yang biasanya dilakukan oleh anak-anak muda di era milenial. Namun saya berpikir, kenapa enggak?

Sungguh dari penjelasan Kang Ali Muakhir, dapat memberikan pencerahan tentang membuat vlog yang tentunya berbeda dengan membuat video biasa. Alhasil hari ini begitu banyak ilmu yang diperoleh untuk kembali menebarkan kebaikan dengan menulis.

Semoga saja kegiatan workshop ini akan menjadi rutinitas tahunan dari Perpustakaan Daerah Purwakarta. Sehingga kita akan bisa terus belajar dan belajar mengenai apapun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline