Dengan semakin banyaknya penumpang KRL Jabotabek, dimana penambahan gerbong KRL tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penumpangnya, dus akibatnya penumpang semakin berdesakan di dalam gerbong.
KRL AC Ekonomi acap kali tak ubah layaknya KRL Ekonomi biasa. Penumpang bersesak ria, dengan sedikit hembusan AC dan kipas angin. Pintu pun diganjal karena penumpang bergelantungan di pintu-pintu.
Namun, jika menilik ke bagian dalam gerbong, sebagian diantaranya ada yang duduk sambil tertidur. Andaikata tidak ada kursi dan tempat duduk, maka tentunya kapasitas gerbong akan meningkat setidaknya 20%.
Oleh karenanya, mengingat penambahan gerbong KRL (armada kereta) membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka kami mengusulkan kepada PT KAI Commuter selaku operator KRL Jabodetabek untuk gerbong ke 2 dan sebelum terakhir DILEPAS semua tempat duduknya alias "GERBONG KHUSUS BERDIRI".
Dengan adanya 2 gerbong "khusus berdiri" ini, setidaknya dapat menambah kapasitas gerbong tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar, sehingga kesesakan dalam gerbong dapat dikurangi.
Terima kasih.... Salam Gerbong Yang Sesak ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H