Lihat ke Halaman Asli

Benefit Besar bagi Pekerja Informal

Diperbarui: 5 Januari 2016   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto kepada pengunjung dan pedagang Pasar Wage Purwokerto

 

Kelompok Tani Pengrajin Gula Kelapa Manggarjaya, Desa Semedo Kecamatan Pekuncen, Banyumas sadar dengan pekerjaannya yang memiliki risiko kerja tinggi. Bayangkan saja, para penderes nira kelapa hampir setiap hari memanjat sekitar 10 sampai 20 pohon.

Pohon kelapa yang dideres rata-rata memiliki ketinggian sekitar 10-15 meter. Paling berisiko saat memasuki musim penghujan. Batang yang menjadi pijakan sangat licin. Ini yang kerap membuat sebagian penderes kerap tergelincir hingga terjatuh.

Akibatnya, tidak sedikit diantara mereka yang mengalami kecacatan bahkan sampai meninggal dunia. Ketika musibah tersebut dialaminya, penderes hanya mendapat santunan kecelakaan kerja dari pemerintah daerah dengan nominal kecil.

Ketika mengalami cacat fisik, meski masih usia produktif mereka bakal terancam tidak dapat bekerja. Pendapatan keluarga pun bakal turun dan dalam jangka panjang dapat menambah angka kemiskinan.

Atas dasar itu, pengurus kelompok telah mendaftarkan anggotanya untuk menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan setelah mereka mendapat pemahaman tentang manfaat menjadi peserta.

Kesadaran para penderes sejatinya harus diapresiasi dan makin memotivasi BPJS Ketenagakerjaan untuk terus melakukan sosialisasi secara masif guna memberikan pemahaman tentang program BPJS Ketenagakerjaan kepada para penderes maupun pekerja sektor informal.

Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah khusus untuk jumlah petani gula kelapa sampai dengan akhir 2013 tercatat 26.853 kepala keluarga. Sementara kepesertaan tenaga kerja informal hingga Mei 2014 tercatat sekitar 6.000 orang. Jumlah itu meningkat dibanding kepesertaan pada tahun lalu yakni 3.286 orang. Perbandingan kepesertaan ini menunjukkan bahwa potensi kepesertaan dari sektor informal belum tergarap optimal.

Saat penulis berkesempatan ngobrol dengan salah satu petani gula kelapa lain di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas Ratun (58), ia mengakui penderes gula kelapa tak pernah tersentuh dari program jaminan sosial tenaga kerja. Padahal, risiko pekerjaan petani gula kelapa besar, terutama saat mereka mengambil nira kelapa.

Itu baru salah satu contoh pekerjaan yang terdapat di sektor informal. Belum lagi jenis pekerjaan lainnya yang perlu disasar seperti pedagang pasar tradisional, tukang becak, tukang ojek, para penderes/petani gula kelapa, pedagang kaki lima dan pelayan toko.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline