Menunggu
Hai, masih ingat dengan janjimu dulu?
Janji yang membuat aku selalu merindu
Selalu menunggu
Hingga aku selalu menghabiskan waktuku hanya untuk menunggu
Dulu kamu bilang akan segera pulang untuk meresmikan hubungan kita
Dulu kamu bilang, hanya aku satu-satunya wanita yang ada di hatimu
Dulu juga kamu bilang, kamu nggak akan pernah berpaling karena sudah ada aku
Tapi nyatanya semua yang kamu omongin dulu hanya bulshit
Kamu bahkan nggak pernah pulang setelah bertahun-tahun pergi
Atau sekedar mengirim kabar pun enggak
Ah, sudahlah
Aku sudah lelah
Aku yakin, dengan seiring berjalannya waktu harapan ini akan sirna
Cinta ini akan luntur
Dan aku ... bisa berfikir realistis
Bahwasanya kamu memang nggak pernah serius dengan janjimu dulu
(Jambi, November 2022)
Luka Hati
Makasih lho sudah menorehkan luka ini
Luka yang aku juga nggak tau kapan akan keringnya
Luka yang baru akan kering, sudah kamu timpa lagi dengan luka baru
Sekali lagi makasih lho
Aku nggak tau kenapa, tapi rasanya aku memang harus berterima kasih ke kamu
Nggak ada alasan pasti, cuma ungkapan terima kasih dari hati yang mungkin sudah terlampau kecewa
Bukan, bukan kecewa dengan kamu
Tapi lebih ke kecewa dengan diri sendiri
Kok bisa sih aku sebodoh ini?
Sudah dilukai berkali-kali tapi masih mau bertahan
Bahkan sampai terluka parah seperti sekarang ini pun masih ingin bertahan
Aku bucin banget, ya?
Aku bodoh banget, ya?