Lihat ke Halaman Asli

Puji Lestari

Guru PNS

Belajar Bioteknologi Konvensional, Membuat Tempe dari Berbagai Biji-bijian

Diperbarui: 8 Februari 2023   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bantul (MTsN 3 Bantul) -- Seorang guru harus selalu meningkatkan kompetensi dan kinerjanya sehingga dapat memberi pengalaman belajar yang terbaik kepada siswa. Salah satunya melalui kegiatan praktikum. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), praktikum yaitu bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dari keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang guru dapat mengintegrasikan materi konseptual, faktual, prosedural dan metakognisi yang sekiranya mampu di telaah oleh siswa.

           

Puji Lestari, guru IPA di MTsN 3 Bantul berusaha menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna pada materi bioteknologi pada Senin, (6/2/2023) dengan model Inkuiri terbimbing. Siswa diberi kesempatan untuk aktif baik secara individu maupun kelompok, melalui praktikum membuat tempe dari berbagai biji-bijian. Praktikum dilaksanakan di lab IPA MTsN 3 Bantul. "Selama ini yang kita ketahui, umumnya hanya tempe kedelai, padahal jenis biji-bijian atau kacang-kacangan yang lain juga bisa diolah menjadi tempe melalui proses fermentasi", ungkap Puji.

Pada praktikum ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, terdiri dari 4-5 siswa tiap kelompoknya. Setiap kelompok membuat tempe dari jenis biji-bijian yang berbeda. Cara pembuatan tempe, mereka mencari informasi dari buku, bertanya pada ahlinya (pembuat tempe), atau mencari informasi dari internet. Biji-bijian yang digunakan untuk praktikum membuat tempe antara lain: biji kacang kedelai, kacang tanah, kacang koro, kacang merah, kacang hijau, jagung, dan biji durian.

Proses perebusan dan menghilangkan kulit biji-bijian dilakukan dari rumah, sehingga di madrasah tinggal di beri ragi tempe (rhizopus oryzae) selanjutnya dibungkus dengan plastik ataupun daun pisang. Selanjutnya disimpan di meja kelompok masing-masing, dua hari kemudian, dicek hasilnya. Setiap kelompok diwajibkan membuat laporan praktikum secara sederhana, yang meliputi judul, alat dan bahan, cara kerja/pembuatan, serta analisis hasil. Proses awal hingga tempe sudah jadi didokumentasi, dengan difoto atau divideo.

dokpri

      

Begitulah pembelajaran tentang bioteknologi konvensional. Mereka bisa belajar banyak secara langsung tentang fermentasi pembuatan tempe dari berbagai biji-bijian. Salah seorang siswa, Gabriel dan kelompoknya memilih untuk mencoba membuat tempe dari biji durian.

"Saya penasaran, apa betul....biji-bijian selain kedelai bisa jade tempe besuk?" ujar Gabriel.

Pembelajaran yang mengasyikkan dan ramah anak terjadi disini. Mereka senang, dan bisa memperoleh ilmu secara langsung dari praktik. Bagaimana hasil tempe yang mereka buat...?

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline