Lihat ke Halaman Asli

puji handoko

laki-laki tulen

Bantuan Kemanusiaan Pertamina pada Pengungsi Merapi untuk Kesekian Kali

Diperbarui: 10 November 2020   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dok. Pertamina

Kondisi Gunung Merapi telah dinyatakan Siaga sejak 5 November 2020. Sampai saat ini para penduduk yang ada di lereng Merapi telah mengungsi. Situasi bisa bertambah tidak menentu dalam waktu dekat. Jumlah pengungsi juga dilaporkan terus meningkat. Kondisi tersebut mestinya membuat alarm keprihatinan orang banyak segera menyala. Tidak boleh hanya mengandalkan pemerintah saja.

Orang-orang harus saling bergandeng tangan untuk ikut meringankan duka mereka. 

Contoh yang baik telah dilakukan Pertamina. Tempo hari Pertamina melalui Marketing Operation Regional (MOR) Jawa Bagian Tengah (JBT) kembali menyalurkan bantuan pada Senin 9 November 2020 di Barak Pengungsian Desa Glagaharjo Cangkringan, Sleman. Sebelumnya, pertamina juga telah memberikan bantuan 50 tabung BrightGas untuk kebutuhan logistik dapur umum bagi pengungsi Gunung Merapi.

Jumlah bantuan baru yang diserahkan berupa 1,7 ton beras, 350 liter minyak goreng, 350 kilogram gula pasir, 70 krat telur, 700 kaleng makanan siap saji berupa sarden, dan kebutuhan lainnya. Pertamina memahami persoalan mendasar bagi pengungsi adalah kecukupan makanan. Sebab orang-orang itu telah terputus mata pencahariannya. Mengingat kebanyakan mereka adalah petani dan peladang.

Bantuan tersebut diserahkan secara bertahap setiap harinya dan disebarkan ke beberapa titik di posko pengungsian. Dengan meratanya distribusi bantuan itu akan menjamin kecukupan bahan pangan pengungsi. Jangan sampai bantuan menumpuk di satu titik, sementara titik pengungsian lain kekurangan.

"Kami menyebar bantuan logistik langsung ke lima posko pengungsian yaitu Glagaharjo, Sleman; Tegalmulyo, Klaten; Banyurejo, Magelang; Umbulharjo, Sleman dan Kepuharjo Sleman dan kami bekerja sama dengan tim ACT (Aksi Cepat Tanggap) DIY untuk distribusi bantuannya," kata Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR JBT, Marthia Mulia Asri, sebagaimana dikutip Republika, Selasa, 10 November 2020.

Sejauh ini setidaknya ada 1.050 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut dan menerima bantuan. Jumlah itu akan terus bertambah seiring bertambahnya jumlah pengungsi dan jumlah bantuan yang diberikan. Pertamina memberikan banyak jenis bantuan kemanusiaan. Tidak hanya berupa makanan, tapi juga perangkat kesehatan seperti hand sanitizer dan masker di lokasi pengungsian.

Dalam situasi seperti itu kelompok yang diutamakan dalam proses evakuasi adalah lansia, anak-anak dan wanita. Mereka yang sangat rentan dan paling membutuhkan pertolongan pertama. Apalagi situasi pandemi Covid-19 ini mengharuskan penanganan pengungsi harus dilakukan dengan hati-hati. Agar jangan sampai di tengah duka Merapi, para pengungsi masih juga dihantui pandemi.

Langkah yang dilakukan Pertamina adalah teladan yang baik dari perusahaan negara. Selain menjalankan mandat dari pemerintah, Pertamina juga menjalankan upaya kemanusiaan. Hal itu membuktikan mereka bukan perusahaan mekanis yang hanya bekerja secara matematis. Tapi Pertamina telah menunjukkan kepekaan hati. Terlebih ketika terjadi bencana seperti Merapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline