Lihat ke Halaman Asli

puji handoko

laki-laki tulen

Dengan Masuknya Listrik, Golo Lewe Akhirnya Merdeka Sepenuhnya

Diperbarui: 3 September 2020   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto Dok. PLN

Banyak orang yang sangat terganggu saat mati lampu. Mereka terkadang melampiaskan amarah di media sosial. Padahal mati lampu itu terjadi karena adanya gangguan jaringan. Misalnya banjir, tiang ambruk atau karena hal sepele, layangan besar yang tersangkut di kabel. Manusia modern tak bisa dilepaskan dari listrik. Oleh sebab itu mereka akan sangat terganggu jika suplainya terputus walau sebentar.

Tapi tahukah anda, kemewahan seperti itu tidak dimiliki oleh banyak orang di Indonesia. Mereka yang tinggal di daerah terpencil sangat mengidamkan listrik. Tapi jangankan menyaksikan lampu yang menyala, tiangnya saja tidak terlihat oleh mereka.

Fakta getir itu telah mereka jalani puluhan tahun sejak Indonesia merdeka. Sebagian dari mereka mencari solusi dengan menggunakan genset, tapi biaya yang mereka tanggung sangatlah besar setiap bulannya.

Pemerintah sebenarnya telah melakukan percepatan elektrifikasi di seluruh Indonesia. Tapi untuk daerah yang sangat terpencil memang memerlukan penanganan ekstra. Sebab daerah mereka sulit untuk dijangkau. Terkadang tidak ada akses jalan ke sana. Jembatan juga tidak ada. Untuk menyeberang, pertugas PLN yang hendak membangun jaringan menggunakan perahu atau menyeburkan diri ke sungai sambil memanggul tiang bersama-sama.

Proses berat itu telah dilalui. Kabar gembira terdengar dari warga di Desa Golo Lewe, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai yang akhirnya menikmati penerangan listrik dari PLN. Penantian lama itu usai sudah. Kini mereka telah ikut menikmati buah manis dari kemajuan zaman.

"Bertepatan awal bulan September 2020, yakni hari Selasa, 1 September 2020, PLN ULP Ruteng memberikan kado kemerdekaan 75 tahun untuk masyarakat Desa Golo Lewe, merdeka dari kegelapan," kata Kepala PLN ULP Ruteng, Firman Jayusman dikutip POS-KUPANG.COM, Rabu 2 September 2020.

Terhitung sebanyak 105 pelanggan di Desa Golo Lewe sudah menikmati listrik dari PLN. Sedangkan warga lain di desa tersebut sedang dalam proses permohonan sambungan. Desa Golo Lewe memiliki tujuh dusun atau kampung. Dari tujuh kampung itu, lima kampung sudah masuk jaringan listrik PLN. Sekarang tinggal dua kampung yang belum memenikmati aliran listrik. Proses ke sana sedang dipercepat.

Warga Desa Golo Lewe menyambut kado yang diberikan oleh PLN itu dengan gembira. Kepala desa Golo Lewe Alesandro Da Silva Baut mengatakan, masyarakat menyampaikan terima kasih banyak kepada Pemerintah dan PLN. Kegembiraan mereka luapkan dalam acara adat.

"Saya atas nama Pemerintah Desa dan masyarakat Golo Lewe menyampaikan terima kasih banyak kepada Pimpinan PLN dan Pemerintah karena masyarakat Golo Lewe sudah terlayani listrik hampir mencapai 80 persen,"ungkap Alesandro.

Dulu ketika listrik belum masuk ke desa mereka, warga setempat hanya menggunakan genset untuk penerangan malam hari. Warga mesti merogoh kocek dalam-dalam. Sebab untuk ukuran warga dusun yang tak banyak penggunaan listriknya, mereka mengeluarkan biaya untuk pembelian bahan bakar mencapai Rp 1 juta sebulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline