Lihat ke Halaman Asli

Puji HadiAhyari

Puji Hadi Ahyari

Sampah Plastik, Masalah yang Tak Kunjung Usai?

Diperbarui: 26 Maret 2022   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tasikmalaya - Kurangnya kesadaran bahkan terbiasanya masyarakat dalam membuang sampah sembarangan membuat sampah-sampah berserakan dimana-mana. Sungai dan parit yang berada di desa Calingcing Kabupaten Tasikmalaya menjadi  tempat bertumpuknya sampah-sampah tersebut. Bahkan ketika musim pengujan tiba, parit-parit meluap dan sampah tersebut berserakan di jalan. Hal tersebut dapat membahayakan para pengendara.

Tidak hanya berdampak pada jalan dan pemukiman warga. Sampah yang berada di sungai menyebabkan tercemarnya air sungai tersebut. Selain itu, sering teciumnya bau busuk di sekitaran sungai yang di sebabkan sampah-sampah tersebut yang tidak baik untuk kesehatan masyarakat maupun warga setempat.

 

Meningkatnya volume sampah

Tahun-tahun sebelummnya volume sampah di desa Calingcing Kabupaten Tasikmalaya terus meninggkat. Beberapa cara penanggulangan seperti melakukan himbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun hal itu selalu tidak di pedulikan oleh masyarakat desa Calingcing. Tidak hanya himbauan, sosialisasi juga kerap kali di lakukan oleh pihak desa Calingcing. lagi-lagi hal itu juga tidak di pedulikan oleh masyarakat.

Peningkatan volume sampah bukan hanya faktor dari kurangnya tingkat kesadaran masyarakat setempat saja. "Namun terjadinya peningkatan volume sampah di desa Calingcing, disebabkan adanya kiriman sampah dari desa tetangga." Tutur Dadi. Hal tersebut membuat pihak desa Calingcing melakukan upaya terobosan penanggulangan sampah, yaitu dengan diadakannya tong-tong sampah di setiap titik wilayah desa calingcing.

Upaya tersebut merupakan upaya pertama penanggulangan sampah dari pihak desa Calingcing. Hasilnya, upaya tersebut dapat mengurangi sampah yang berserakan di beberapa titik wilayah desa Calingcing. Namun upaya tersebut kurang efektif, karena masyarakat hanya membuang sampah ke tong-tong sampah tersebut. Yang dimana seharusnya ketika tong tersebut dipenuhi dengan sampah, masyarakat bertanggung jawab membakar sampah tersebut.

Mulai Berkurangnya volume sampah 

Setelah upaya penanggulangan sampah pertama yang kurang efektif. Kini pihak desa Calingcing mulai melakukan pengelolaan sampah. Dengan membangun tempat pembakaran sampah yang sudah berjalan 5 bulan kebelakang. Tempat pembakaran tersebut berada di salah satu wilayah desa Calingcing tepatnya di kampung Cinangsi.

Tempat pembakaran tersebut menggunakan mesin yang panasnya mencapai 1000 derajat celcius. Mesin pembakar sampah tersebut bisa membakar sampah- sampah kering seperti sampah plastik. Untuk sampah basah sebenar juga bisa, namun prosesnya memakan waktu yang cukup lama.

"Sebetulnya di adakannya mesin pembakar sampah merupakan keinginan masyarakat yang selalu minta untuk di fasilitasi." Tutur Dadi. Maka dari itu  pihak desa mengabulkan permintaan masyarakat. Yang memang mesin pembakar sampah tersebut di khususkan untuk masyarakat desa Calingcing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline