Senang sekali lebaran kali ini bisa sholat bareng nenek. Dua tahun tidak mudik membuat lebaran kali ini terasa begitu istimewa. Rumah nenek yang berhadapan dengan masjid menjadi begitu meriah dengan penuh nya jamaah sholat idul fitri yang memenuhi masjid hingga ke halaman dan jalan.
Orang-orang begitu antusias menyambut idul fitri kali ini. Mereka bergegas ke masjid untuk menyiapkan tempat sholat. Bahkan sehabis sholat subuh tadi banyak yang langsung menggelar sajadah guna persiapan sholat idul fitri.
Kulihat sekilas di antara jamaah yang sedang menyiapkan tempat sholat, ada seorang cowok ganteng mirip dengan seseorang di masa laluku. Seseorang yang pamit untuk pergi menunaikan pendidikan setelah dinyatakan di terima sebagai TNI angkatan laut.
Pamit dan berjanji untuk kembali. Namun sekian purnama berjalan bayangannya pun tak pernah lagi terlihat. Pernah dengar kabarnya telah ditempatkan tugas di Indonesia bagian ujung barat. Kota We, kota yang sama sekali tak terlintas dalam bayangan sekalipun akan menjadi tempat tugas sekaligus tempat tinggalnya hingga kini.
Penantian yang berujung penyesalan. Bertahun-tahun menunggu kabarnya pun tak pernah sampai. Lelah menunggu akhirnya ibuku menjodohkan dengan anak temannya yang menjadi PNS. Dengan niat berbakti pada orang tua akhirnya kuterima dan menikah dengan suamiku sekarang ini.
Pernikahan yang bahagia sebenarnya. Perhatian dan cintanya yang luar biasa membuatku tak pernah lagi mengingat sosok yang pernah hadir dalam hati sebelumnya. Namun sakit yang kronis mengantarkan suami kembali pada Sang Pencipta. Ya aku saat ini telah menjadi single parent dengan 4 orang anak yang telah dewasa. Tiga orang anakku telah berkeluarga dan memberikanku cucu yang cantik dan ganteng. Walau suami telah pergi namun aku tidak kesepian karena anak dan cucu ada di sampingk7. Mereka memang tinggal tidak jauh dari rumahku.
Anganku tentang sosok dari masa lalu tiba-tiba menjadi bayang yang nyata. Terlihat di depanku seseorang berdiri dengan gagahnya di dekat cowok ganteng yang sedang menyiapkan tempat sholat.
Tiba-tiba dia menoleh dan melihat ke arahku. Terlihat raut wajah kaget. Sepertinya teringat akan sesuatu. Namun situasi tidak memungkinkan untuk saling mendekat karena begitu banyak jamaah di antara kami.
Takbir telah berkumandang dan sholat idul fitri akan dilaksanakan. Akupun segera mempersiapkan diri memakai mukena dan menggelar sajadah. Dengan khusyu kuikuti sholat tersebut.
Rangkaian sholat idul fitri dan bersalaman dengan sesama jamaah telah usai. Aku bersiap untuk pulang bersama dengan cucuku yang ternyata telah jalan duluan bersama teman-temannya.
Tiba-tiba sosok yang tadi kulihat sudah menanti sendiri di pinggir jalan arah pulang. Mau tidak mau Aku melewati dan menganggukkan kepala sembari menangkupkan kedua tangan di dada. Dia mengajak bersalaman sambil mulutnya mengucapkan selamat hari raya dan mohon maaf.