Betapa sakit rasanya diperlakukan tak semena-mena, tidak hanya sakit secara fisik tetapi batin pasti juga menangis. Dipukul, ditendang, dijambak oleh orang lain yang nota bene bukan siapa-siapanya. Orang yang mengatasnamakan diri sebagai konsumen yang harus dihormati, dilayani sebaik-baiknya. Konsumen yang punya hak untuk mendapatkan pelayanan terbaik tapi bukan berarti mereka punya hak juga untuk memperlakukan perawat yang sedang bekerja seperti budaknya yang bisa diperlakukan dengan kekerasan ketika sedang bekerja menjalankan profesinya.
Perawat yang sedang bekerja menjalankan profesinya memang dituntut untuk profesional, tampil dengan performa terbaiknya, terampil dalam bekerja, sopan dalam bertindak, tutur kata komunikasi yang menyejukkan, dengan empati yang dikedepankan. Memperlakukan pasien dengan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh pasiennya seperti terjadi pada dirinya.
Bekerja dengan rasa yang keluar dari hati, peduli terhadap apa yang dirasakan oleh pasien tentu akan menghasilkan sikap hati-hati dalam bertindak dilandasi dengan keilmuan sehingga respon yang diberikan trampil, cepat dan tepat. tidak ada tindakan yang terburu-buru dan ceroboh karena sudah melaksanakan sesuai standar operasional prosedur yang ditetapkan.
Namun kembali pada sifat manusia, terkadang tidak lepas dari sifat salah dan lupa. Ketika sedang bekerja menjalankan profesinya memang dituntut untuk tampil profesional. Terkadang dengan sejuta masalah yang dimilikinya bisa saja terbawa hingga waktu dia bekerja. Namun apapun itu tuntutan profesional dalam bekerja membuat dirinya harus mampu melupakan segala permasalahan yang dimilikinya. Fokus dalam melaksanakan tindakan dan taat terhadap SOP.
Kelalaian, kecerobohan, ketidaktepatan merupakan hal yang harus dihindari. Jika melakukan hal tersebut walau tidak sengaja sekalipun bila membawa pada celakanya orang lain ( pasien) tentu akan membawa implikasi tersendiri. Bisa saja terkena kasus mal praktik. Untuk itu kehati-hatian dalam bertindak tetap menjadi nilai yang harus diterapkan selalu.
Kekerasan adalah sikap yang harus dihindari. Main hakim sendiri adalah tindakan yang tidak boleh dilakukan. Atas nama apapun. Sebagai manusia kita diminta untuk mampu memanusiakan manusia. Menghormati orang lain seperti penghormatan terhadap dirinya. Memperlakukan orang lain seperti dirinya ingin diperlakukan. Adakah yang ingin diperlakukan dengan kekerasan? Adakah yang ingin diperlakukan dengan semena-mena? Tentu tidak ada yang menginginkannya. Tentu tidak ada yang menghendakinya. Tentu tidak ada yang ingin dirinya diperlakukan dengan kekerasan, karena hakekatnya kita semua ingin diperlakukan dengan lemah lembut. Sikap terbaik harus ditunjukkan ketika kita memperlakukan orang lain.
Belajar dari keteladanan Rasululloh Muhammad SAW, Nabiyulloh, teladan terbaik yang dapat menjadi contoh sepanjang masa. Bagaimana beliau diperlakukan dengan kekerasan namun hatinya tetap lembut. Sangat tinggi sifat kasih sayangnya. Sangat dalam cinta pada umatnya.
Andai semua bisa belajar dan meneladaninya tentu tidak ada cerita kekerasan seperti pada kasus perawat di sebuah rumah sakit yang sudah beberapa kali terjadi.
Penulis sendiri sebagai bagian dari profesi perawat, merasa prihatin dan ikut menyesal atas kekerasan yang terjadi pada teman perawat . Semoga kasus tersebut dapat lekas teratasi dengan baik. Pelaku dan korban sama-sama mendapatkan hikmah terbaik dari kasus tersebut. Berharap ke depannya tidak ada lagi kasus-kasus serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H