Lihat ke Halaman Asli

Puji Hastuti

TERVERIFIKASI

DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Akankah Anakku Kuliah di Jurusan yang Dipilih?

Diperbarui: 22 Maret 2021   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edukasi.kompas.com

Hari ini untuk kedua kalinya ikut menunggu-nunggu keluarnya hasil SNMPTN. Anakku yang kedua, laki-laki kelas 12 dan sedang ikut seleksi nasional masuk PTN lewat jalur raport ini. Semoga hasilnya baik, bisa diterima di jurusan yang dia pilih.

Berbeda dengan anak yang pertama masuk perguruan tinggi lewat jalur SNMPTN juga, waktu itu anak gadisku ini sering konsultasi. Walaupun posisi waktu itu berbeda provinsi, namun ketika akan mendaftar kuliah lewat jalur ini banyak bertanya dan konsultasi sama orang tuanya. 

Disesuaikan dengan jurusan yang diambilnya  di aliyah, nilai dan prestasi yang dimiliki  anakku meminta kami orang tuanya untuk ikut memikirkan jurusan apa yang akan diambilnya di bangku perkuliahan nanti.

Hampir tiap hari di hari-hari pendaftaran SNMPTN tersebut anak gadisku menelpon, WA untuk bertanya ini itu. Sehingga kami tahu betul apa keinginannya dan bisa memberikan masukan. Dia bersedia menerima masukan-masukan tersebut, termasuk dari guru-gurunya di madrasah. Lebih terbuka dan kami jadi tahu prosesnya. 

Peserta SNMPTN 2021/dokpri

Sedangkan anakku yang kedua ini, bujang dengan kondisi ada di rumah karena pembelajaran daring ternyata malah lebih tertutup. Ketika ditanyakan mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa, hanya menyampaikan sekilas. Bahkan terkesan agak emosi ketika ditanya. 

Dia hanya menjawab nanti kan ada prosedurnya karena harus disesuaikan dengan jurusan yang diambil di aliyahnya. Sekolah nanti akan mengatur siswa yang bisa masuk didaftarkan. 

Bahkan ketika diarahkan untuk mengambil atau mendaftar di perguruan tinggi atau prodi lain, kelihatannya enggan. Tetap menunggu hasil SNMPTN dulu. Akhirnya sampai hari ini dia hanya mengikuti jalur seleksi tersebut. Tidak mencoba ndaftar di jurusan atau di tempat lain.  

Walau seperti itu kami dukung apa keinginannya. Kami tidak ingin memaksa mendaftar di jurusan lain. Didoakan semoga  bisa diterima di SNMPTN yang akan diumumkan hari ini juga. 

Aku hanya konsul-konsul dengan guru BK yang dikenal. Beliau menasehati untuk bersabar menghadapi karakter anak yang berbeda tersebut. Berbeda anak berbeda karakter, beda keinginan, beda perlakuan. Semoga kami bisa mengarahkannya untuk selalu mengambil langkah yang terbaik. 

Aku percaya anakku mampu memilih yang terbaik untuk kehidupannya. Aku percaya anakku mampu menentukan keputusan terbaik untuk masa depannya. 

Dengan karakter yang dimilikinya, dengan kemampuan yang dipunyai, dengan talenta yang dianugerahkan kepadanya insya Allah dia bisa menjadi orang yang bermanfaat, mampu membawa dirinya untuk selalu berbuat baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline