Pandemic Covid-19 juga membawa berkah. Rekan kerja yang sedang mengambil S-3 justru lulus di saat pandemic Covid-19 melanda. Kebijakan Work From Home membuatnya mampu menggarap disertasinya lebih cepat. Selama ini banyak kesibukan yang harus dilakukannya di kantor membuatnya tidak ada waktu khusus menggarap disertasi tersebut.
Pengambilan data penelitian telah selesai. Olah data juga sudah dilakukan sebelum pandemic Covid-19 itu terjadi. Bimbingan pasca pengolahan data hingga ujian hasil dan akhir yang belum diselesaikannya. Rasanya tahap terpenting dari S-3nya yang sudah dijalannya bertahun-tahun dan serasa berdarah-darah itu ingin segera diselesaikannya.
Ujian disertasi bertujuan mengukur tingkat penguasaan dan pertanggungjawaban mahasiswa S-3 atas penelitian disertasinya harus segera dikejar. Tahapan ujian disertasi yang terdiri dari 4 (empat) tahap, meliputi uji kelayakan proposal, uji kelayakan hasil, ujian hasil disertasi dan ujian akhir disertasi baru dijalani 2 tahap yaitu uji kelayakan proposal dan uji kelayakan hasil.
Kebijakan WFH tersebut dimanfaatkannya untuk serius menggarap disertasi dan konsultasi dengan para pembimbingnya. Kalau sebelumnya bertemu dengan pembimbing adalah serasa waktu emas baginya. Kesempatan yang amat langka karena kesibukan yang luar biasa dari para pembimbing. Namun karena Covid-19 para pembimbingnya tidak banyak lagi kegiatan ke luar daerah ataupun ke luar negeri, kesempatan kosultasi lebih terbuka.
Konsultasi yang sebelumnya dilakukannya dengan bertemu secara langsung dan harus pandai-pandai mengambil waktu di antara berbagai kesibukan di kampus, di rumah dan berbagai organisasi yang dijalaninya.
Dengan social distancing akibat pandemic Covid-19 ini dijalaninya cukup dari rumah saja atau sesekali dari kantornya. Bimbingan daring akhirnya dijalaninya dengan leluasa dan intensif.
Bimbingan dan keseriusannya menggarap disertasi tersebut akhirnya membuahkan hasil. Disertasinya dinyatakan siap untuk ujian hasil disertasi. Akhirnya karena masa pandemic Covid-19 itu ujian hasil dan ujian akhir dapat diselesaikannya juga.
Momen wisuda seharusnya jadi ceremoni yang membahagiakan dengan berkumpulnya ratusan atau bahkan ribuan wisudawan beserta anggota keluarganya. Momen keberhasilan untuk kesuksesan melewati tahapan-tahapan dalam dunia pendidikan biasanya akan disambut dengan kegembiraan.
Namun di masa pandemi Covid-19 ini semua yang terjadi bisa berbeda dari sebelumnya. Ini adalah kenormalan yang baru. Tatanan yang mungkin berbeda dengan biasanya. Wisuda yang biasanya identik dengan kumpul-kumpul, hari ini dijalani rekanku hanya dengan duduk manis di depan laptopnya.
Wisuda daring yang dilaksanakan oleh Undip dari 1.548 wisudawan itu berasal dari program doktor 38 orang, magister 272 orang, spesialis 55 orang, profesi 191 orang, sarjana 928 orang dan diploma 64 orang salah satunya adalah rekan dosen di Polkesmar.