Lihat ke Halaman Asli

Jangan Ejek Ronaldo

Diperbarui: 19 Juli 2016   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda salah seorang haters Ronaldo? Atau paling tidak ikut-ikutan menjadi pembenci seorang Christiano ronaldo? Jika iya, mulai sekarang silahkan hentikan kebiasaan buruk Anda untuk mencemooh sang mega bintang. Karena apa? Tak lain karena ronaldo akan makin hebat ketika dia dicemooh, diejek dan dicaci maki.

Semua orang tahu bahwa Ronaldo adalah bintang sepakbola dunia yang hebat. Meski banyak yang bilang biasa saja. Nah, untuk yang bilang biasa saja, pastilah merujuk penggemar rivalnya yaitu Lionel Messi. Dan membandingkan keduanya tak akan pernah selesai pun hingga sangkakala ditiup. Karena sejatinya perdebatan tidak akan pernah ada pemenangnya. Maka saya sangat menghindari berdebat.

Ronaldo memang beda dengan Messi. Dari fisik, kepribadian dan tentunya skil di atas lapangan. Kalo saya bisa sedikit mendeskripsikan, Ronaldo adalah pemain yang mempunyai kecepatan diatas rata-rata, gocekan maut dus posisioning yang tepat dalam mencetak gol. Meski Ronaldo juga doyan diving, namun toh bukankah diving adalah bagian dari strategi dalam bermain bola. Dalam istilah saya, diving hukumnya makruh. Dilakukan tidak berdosa asal tidak ketahuan, tidak dilakukan dapat pahala karena mampu menahan nafsu untuk diving. 

Sedangkan Messi, meskipun saya bukan penggemarnya, namun saya mencoba objektif dalam memberi nilai terhadap pemain bola kendati dia adalah rival idola saya, Ronaldo. Tentang Messi, dia adalah manusia yang ditakdirkan menjadi pemain sepakbola jauh sebelum bumi diciptakan. Artinya, kehebatannya tidak perlu diragukan lagi. Bahkan jika dibelah kepalanya, otak Messi pasti akan memiliki ukiran layaknya bola sepak Adidas keluaran terbaru. Messi mempunyai kelincahan luar biasa, akselerasi yang aduhai serta gocekan tiada tanding. Soal siapa yang lebih banyak diving antara CR 7 dan Messi, silahkan diperdebatkan.

Nah, karena saya penggemar Ronaldo, saya turut bersuka cita dengan pencapaiannya bersama timnas Portugal. Bahkan semua pemirsa diseluruh dunia disuguhi aksi dadakan CR 7 ketika menjadi asisten pelatih dan ikut berteriak-teriak mengomandoi rekan-rekannya di lapangan, setelah terpaksa berhenti bermain akibat tekel Dimitri Payet. Aksi Ronaldo itu yang makin membuat saya berpikir bahwa Ronaldo memang berbeda dengan pemain lain, atau kapten lain di dunia. Totalitasnya dalam memimpin rekan-rekannya di lapangan tetap ditunjukkannya meski ia tak ikut bermain. Di depan tribun ia membakar semangat seluruh anggota skuad Portugal agar terus bermain tanpa lelah dan mewujudkan mimpi menjadi juara setelah sempat tertunda di 2004 lalu.

Hebatnya, karena semangat yang ia tularkan itu, semua pemain Portugal menjadi berkali lipat memiliki semangat juang dalam menghadapi gempuran Giroud dan kawan-kawan. Bahkan, sebuah tembakan keras dari kaki Eder menghabisi perlawanan Perancis. Membuat seisi stadion, kecuali suporter Portugal terdiam. Bengong, seolah tak percaya.

Ronaldo sesungguhnya seorang yang total dalam segalanya. Dia membangun badannya yang atletis mulai dari nol. Bahkan ketika kecil, dia kerap dijuluki si kurus. Dengan latihan rutin dan tekun, serta menjaga pola makan, jadilah badannya yang kekar berotot. Selain itu, Ronaldo juga seorang yang pemurah. CR 7 kerap menggelontorkan uangnya untuk kegiatan amal. Ronaldo juga sangat sayang terhadap anak kecil, termasuk fansnya. Dibeberapa video nampak Ronaldo memberi tanda tangan bahkan ketika di atas lapangan jelang pertandingan. Sekali lagi saya sedang tidak membandingkannya dengan Messi. Saya yakin Messi juga memiliki banyak sifat teladan.

Oh iya, saya hampir lupa. Ronaldo juga memiliki banyak 'musuh' baik di dalam dan di luar lapangan. Jika Anda perhatikan ketika Ronaldo beraksi menggiring bola, akan ada suara bergemuruh yang mengejek atau mencacinya, berusaha mengganggu konsentrasinya bermain. Saya rasa, seorang pemain hebat yang tak mampu mengendalikan emosi akan gugup dan salah tingkah jika diteriaki atau diintimidasi sedemikian rupa oleh suporter lawan. Namun tidak untuk Ronaldo. Dia malah mampu mengolah cacian dan ejekan itu menjadi pendorong atau semangat untuk bermain lebih bagus bahkan diluar yang ia mampu. Maka tak jarang setiap ejekan atau cacian fans makin menggila, berbanding lurus dengan jumlah gol yang ia lesatkan dalam satu pertandingan.

Dalam buku biografinya yang sempat sedikit saya baca, Ronaldo menuliskan bahwa cacian atau hinaaan akan makin membuatku bermain kesetanan.

Maka....berhenti mencaci Ronaldo. 

Jangan diperdebatkan...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline