Lihat ke Halaman Asli

TBC (Tuberculosis)

Diperbarui: 7 September 2024   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

TBC (Tuberculosis)

Tuberculosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke--13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah covid 19.

Gejala Tuberculosis (TBC)

TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari tampa melakukan aktivitas apapu.

Diagnosis TBC dengan melakukan cara sebagai berikut :

  • Tes Darah : Melalui tes darah dokter akan  mengukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dari tes ini akan diketahui apakah seseorang memiliki TB laten atau aktif.
  • Tes Dahak : Setelah melakukan rontgen dada dan dokter menemukan indikasi TB, maka akan dilakukan tes dahak untuk mengetahui obat yang cocok bagi pengidapnya.
  • Tes Mantoux : Tes ini menggunakan alat bernama TST (Tuberculin Skin Test) untuk menyuntikkan zat tuberkulin di bawah kulit lengan. Kemudian, dalam 48-72 jam, dokter akan memeriksa pembengkakan pada posisi penyuntikan. Bila timbul benjolan merah pada ukuran tertentu, maka seseorang dinyatakan kemungkinan positif TBC.

Bagai mana pengobatan TBC?

Penyakit TBC diobati dengan antibiotik. Pengobatan dianjurkan untuk infeksi dan penyakit TBC.

Antibiotik yang paling umum digunakan adalah:

  • isoniazid
  • rifampin
  • pirazinamid
  • etambutol
  • streptomisin.

Agar efektif, obat-obatan ini perlu diminum setiap hari selama 4--6 bulan. Menghentikan pengobatan lebih awal atau tanpa saran medis berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan TB yang masih hidup menjadi resistan terhadap obat-obatan.

Tuberkulosis yang tidak merespons obat standar disebut TB resistan obat dan memerlukan pengobatan yang lebih toksik dengan obat yang berbeda.

                 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline