Lihat ke Halaman Asli

Ketika Harus "Berhenti"

Diperbarui: 19 November 2023   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barisan Pohon Bak Manusia yang Hidup Berdampingan (Sumber : Pribadi)

Kehidupan yang berjalan dinamis tanpa mengenal henti mengajarkan diri untuk senantiasa mengikutinya, nan demikian, bukan perkara jarang bahwasannya manusia sering lupa untuk berhenti, rehat sejenak dari arus yang dijalani. Gemerlap kehidupan serta kencangnya arus yang berlalu membuat manusia selalu mengikutinya tanpa mengingat kondisi diri dan kemampuan yg dimiliki. Manusia selalu ingin menjadi apa yang ada dalam ekspektasi walau nyatanya yang terjadi bukan seperti itu.

Sedih kesal kecewa tatkala menjadi bumbu dalam arus kehidupan hubungan, manusia harus mampu menjalin hubungan bukan sesuai dengan dirinya tetapi sesuai dengan hal yang berlaku dalam artian, nyaris mustahil untuk menemukan orang yang sama tepat dengan ekspektasi kemungkinannya sangat kecil. Tetapi, ketika ada orang yang peduli nan menyayangi haruslah dihargai meskipun kiprah dan perilakunya tidak sesuai ekspektasi. Lantas, yang harus dilakukan adalah merubah orang atau ekspektasi atau bahkan mencari orang yang sesuai ekspektasi. Silahkan itupun pilihan, terserah si penjalan kehidupan hubungan mau memilih langkah yang seperti apa dan tentunya semua memiliki resiko konsekuensi masing masing yang harus ditanggung.

Manusia sudah seharusnya memiliki kuasa akan kehidupan berhubungan masing-masing, tak ada keharusan sebenarnya yang memaksa bahwa manusia harus memiliki hubungan baik itu secara vertical maupun horizontal sesama manusia. Kehidupan seakan-akan terjadi dan dijalani begitu saja padahal banyak hal yang bisa menjadi Pelajaran mulai dari hal remeh-temeh seperti kebiasaan hingga hal-hal agung-fantastis seperti fenomena-fenomena maupun bencana.

Semuanya terangkum dalam konteks arus kehidupan, dimana manusia ada tercebur didalamnya. Sangat baik bila mana manusia berjalan mengikuti arus tanpa mencoba melawannya. Namun, sebagai spesies berakal dan pintar, tidak sedikit manusia yang mencoba melawannya. Segelintir dari mereka mampu menembus arus terkuat sekalipun, tapi lebih banyak dari mereka yang hancur ketika melawan arus tersebut dan, arus tersebut tidak akan berhenti, tidak akan menjadi sebuah halangan bagi si arus untuk berhenti walau ada peristiwa sebesar apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline