Lihat ke Halaman Asli

"Dewasa" Dalam Sebuah Coretan

Diperbarui: 13 September 2023   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sebelum dewasa adalah daratan karena semua hal bisa diprediksi. Sementara dewasa adalah laut, dimana hal yang terjadi tidak pasti (Sumber: Pribadi)

Dewasa, berarti menjadi sesosok manusia yang mampu menjaga apa yang dimiliki. Menjadi orang yang mampu memberikan keleluasaan terhadap lingkungan sekitarnya meskipun hal yang ada disekitar menekan dirinya. Dewasa dalam arti luas bukan hanya sekedar usia bertambah, kerutan yang menebal, tanggung jawab yang bertambah ataupun pertemanan yang kian mengecil. Menjadi dewasa adalah sebuah Pelajaran abadi untuk menerima, mengikhlaskan apa yang terjadi agar tetap terjadi tanpa berusaha mengelaknya. Bukan berarti pasrah, tapi terkadang apa yang ada dihadapan harus dipilah dengan bijak langkah yang diambil apakah harus Fight atau Flight.

Dahulu, menjadi dewasa adalah Impian, seorang anak yang memiliki pandangan bahwa dewasa adalah kebahagiaan karena mampu memenuhi keinginann keinginnan masa kecilnya. Nyatanya ketika anak kecil itu tumbuh dewasa, perlahan dia akan menyadari bahwa dewasa adalah hal yang berat, banyak aspek yang harus dihadapi dan tak jarang bahkan hal yang dihadapi sama sekali tidak ada manfaat bagi diri sendiri. Tak jarang pula dewasa berarti kita menjadi tameng untuk melindungi kawanan, menjadi yang paling berpeluh keringat disaat tak ada yang memandang. Kian hari, menjadi dewasa semakin terlihat berat tetapi terus menerus terpaku bukan pilihan. Karena mau bagaimana pun juga, dewasa tetap akan dan harus terjadi

Dewasa akan datang pada waktunya, menghampiri insan-insan yang saat ini sedang termenung diliputi hal-hal miskonsepsi hingga apersepsi, dewasa akan menemui manusia-manusia yang selalu bergairah untuk mengejar apa yang dihadapi, yang selalu berdiri tegak mengangkat dagu menghadapi segala kegelapan yang ada didepan mata. Dewasa akan ada dan dijumpai.

Memang, dalam proses menuju dewasa seringkali dihadapkan dengan keadaan yang seolah gulita. Keadaan yang bahkan tidak ada yang bisa membantu selain diri sendiri. Beranjak dewasa juga berarti berkorban, banyak hal-hal indah yang harus ditinggalkan hingga bagian-bagian manis yang tak bisa lagi disentuh.

Beruntunglah bagi mereka-mereka yang sudah terlebih dahulu dihampiri sang dewasa, sebab dewasa tak akan menghampiri seluruh insan, usia yang bertambah itu pasti tapi dewasa datang adalah misteri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline