Lihat ke Halaman Asli

Puji Devi Sri Utami

MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Perkembangan Content Creator di Masa Kini

Diperbarui: 9 Juni 2021   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti sekarang membuat masyarakat yang semula menggunakan media cetak mulai beralih ke media digital. Peralihan ini terjadi karena media digital dinilai lebih cepat dan efisien dalam menyebarkan segala macam informasi ataupun konten. Mulai ditinggalkannya media cetak dan semakin berkembang pesatnya media digital inilah yang membuat masyarakat tidak ragu untuk memakainya sehingga menjadi digandrungi semua kalangan, terutama media sosial.

Media Sosial yang sangat diminati oleh masyarakat yaitu Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter. Media sosial ini adalah saluran-saluran komunikasi digital untuk berbagi foto dan video dimana penggunanya dapat membuat foto ataupun video sendiri dan dapat membagikannya ke publik. Dengan fitur ini, maka orang berbondong-bondong untuk memakainya. Seiring semakin banyaknya pengguna media sosial, maka muncullah sebuah pekerjaan yang disebut content creator.

Content creator, berasal dari bahasa inggris yang artinya pembuatan konten. Konten adalah informasi dari sebuah kejadian atau ilmu pengetahuan yang ada dimasa lampau atau masa kini yang tersedia di media elektronik maupun media digital. Jadi, Content creator memiliki pengertian sebagai seseorang yang membuat konten untuk berkontribusi memberikan informasi kepada masyarakat luas dalam media elektronik dan media digital dengan tujuan mengekspresikan diri, publikasi, pemasaran, ataupun distribusi. Dalam menyebarkan kontennya, content creator tidak hanya memakai satu platform saja, namun memakai banyak platform yang berfungsi untuk menjangkau masyarakat luas. Namun perlu diingat, content creator memiliki tanggung jawab penuh atas konten yang dipublikasikannya.

Semakin berkembangnya media digital, banyak orang yang ingin menjadi content creator karena dianggap sebagai pekerjaan yang menyenangkan. Selain itu, menjadi content creator biasanya akan mendapatkan kepopularitasan jika memiliki banyak penggemar atau pengikut dari semua kalangan. Untuk lebih menjiwai konten, content creator direkomendasikan membuat konten sesuai dengan keinginan dan minat dalam diri sendiri. Adapun tipe-tipe konten yang sedang ramai saat ini, seperti musik, kecantikan, komedi, vlog, dan tutorial. Dari tipe-tipe konten inilah, kita dapat menyesuaikan dengan minat seperti jika kita memiliki kemampuan bermusik maka buatlah konten yang berhubungan dengan musik. Namun yang paling menjanjikan saat ini adalah konten vlogging.

Vlog, memiliki kepanjangan Video-Blogging yang memiliki pengertian salah satu tipe konten yang menunjukkan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan dalam sehari-hari. Konten ini, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan merekam segala macam aktivitas yang sedang dilakukan, seperti saat liburan, makan, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan konten video, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yatu tahap pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Terdapat beberapa tips untuk membuat vlog kita lebih menarik, yaitu mempersiapkan tool untuk pembuatan konten video, melakukan optimasi pada channel atau saluran kita, membuat thumbnail dan anotasi yang menarik. Dengan begitu, kita akan mendapatkan viewer action berupa like, komentar, langganan, dan membagikan video pada media sosial.

Untuk membuat konten, tentu dibutuhkan perangkat yang memadai sehingga dapat menghasilkan konten yang berkualitas. Konten yang berkualias dapat menarik lebih banyak orang untuk melihat dan menikmatinya. Namun pada dasarnya kita harus benar-benar memaksilkan perangkat yang kita miliki, sehingga kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh sebab itu, perangkat-perangkat ini harus digunakan sesuai dengan fungsi dan batasannya. Dengan demikian, potensi dari perangkat tersebut didapatkan.

Perkembangan yang pesat ini tentu tidak terlepas dari manfaat dan kekurangan. Di Indonesia sendiri, masih banyak sekali content creator dengan sengaja membuat konten yang mengarah ke hal-hal negatif dan bersifat mengadu domba, seperti SARA, bullying, hoax, dan pelecehan. Hal inilah yang jika ditonton oleh anak dibawah umur akan sangat berbahaya, karena dapat menjadi contoh buruk dan ditiru dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan tidak adanya pembatas dan mudahnya akses untuk mendapatkan konten tersebut. Disinilah peran orang tua yang seharusnya memberikan perhatian yang lebih ketika anak sedang bermain smartphone ataupun laptop agar terhindar dari konten negatif. Jadi menurut saya, pemerintah harus menciptakan suatu aplikasi pelacak konten negatif untuk meminimalisir persebaran konten-konten yang dapat memecah belah bangsa. Untuk content creator yang kedapatan dengan sengaja membuat konten negatif harus dihukum dengan berat sesuai dalam undang-undang. Selain itu, content creator harus selalu memiliki konsep konten yang bersifat mendidik, sehingga akan mendapat pesan moral atau informasi setelah mengakses konten tersebut. Dengan demikian, produksi konten di Indonesia dapat lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline