Lihat ke Halaman Asli

Puji PrissetyaUtami

Universitas Ahmad Dahlan

Belajar Membaca dengan Wayang Literasi Kelas 1 SD Negeri Widoro untuk Meningkatkan Budaya Literasi

Diperbarui: 28 Oktober 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Budaya literasi sangat berperan dalam menciptakan masyarakat yang cerdas yang mana nantinya akan membentuk bangsa berkualitas. Upaya pemerintah untuk menumbuhkan budaya literasi yaitu dnegan mengeluarkan Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budaya baca sebagai bagian dari budi pekerti melalui kegiatan 15 menit membaca. Kemendikbud mengeluarkan beberapa panduan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dapat digunakan sekolah dan pihak terkait dalam melaksanakan kegiatan guna membangun budaya literasi.

Literasi di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan oleh peringkat Indonesia dalam tes internasional PISA (Programme forInternational Student Assessment) pada tahun 2012, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi pada tes tersebut, sementara pada tahun 2015, peringkat Indonesia tidak banyak berubah secara kualitas yakni berada pada peringkat ke-64 dari 70 negara peserta (Hidayah & Widodo, 2020).

Riset berikutnya, Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) adalah studi internasional tentang literasi membaca (melek huruf) untuk siswa Sekolah Dasar. Hasilnya memperlihatkan bahwa prestasi literasi membaca peserta didik Indonesia berada di bawah rata-rata internasional. Indonesia berada pada posisi ke 41 dari 45 negara peserta.

Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar pada jenjang pendidikan dasar dan sekolah dasar (SD) merupakan satuan pendidikan yang memberikan kemampuan dasar tersebut sebagaimana yang dinyatakan dalam Bab II pasal 6 ayat 6 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan dapat menangani kesulitan yang dialami anak untuk meningkatkan keterampilan berbahasa termasuk kemampuan membaca.

Membaca permulaan yang diajarkan di kelas I dan II memiliki peranan yang sangat penting. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan melalui berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan penunjang, dan sumbersumber belajar tertulis lainnya. Oleh karena itu, semua siswa SD perlu diupayakan agar dapat membaca dan memiliki kelancaran dalam membaca.

Upaya yang dilakukan oleh SD Negeri Widoro untuk meningkatkan kemampuan membaca yaitu dengan membiasakan peserta didik untuk membaca. Guru kelas I memberikan upaya dengan memberikan media untuk membantu peserta didik belajar membaca. Salah satu media tersebut bernama Wayang Literasi.

Wayang Literasi merupakan media konkret berupa huruf-huruf dan gambar yang di berikan stik untuk menjadi pegangan dan dapat di tancapkan pada tempatnya. Wayang literasi ini digunakan untuk mengenalkan huruf pada peserta didik, membuat suku kata, mengeja, serta dapat merangkai kata. Media literasi ini merupakan inovasi guru kelas I yang mudah digunakan untuk mengupayakan peserta didik dapat membaca.

Salah satu kegiatan dalam mengguanakan media tersebut yaitu, peserta didik ditunjukkan huruf-huruf secara bergantian dan peserta didik melafalkan huruf tersebut. Media ini dapat diterapkan dengan permainan, peserta didik dibentuk kelompok, kemudian diberikan huruf satu persatu pada masing-masing peserta didik. Guru menunjukkan gambar, kemudian pesreta didik membuat kata yang sesuai gambar dengan berdiri memposisikan urutan yang benar huruf yang dipegang kemudian melafalkan huruf yang dipegang secraa berurutan dan melafalkan bersama secara kompak kata yangterangkai.. Permainan ini dapat melatih peserta didik mengingat huruf, merangkai huruf dan meningkatkan berpikir kritis.

Belajar membaca untuk peserta didik kelas I diciptakan dengan menyenangkan sehingga peserta didik akan lebih tertarik dalam belajar dan tidak mudah bosan. Banyak peserta didik yang memiliki kesulitan membaca merasa minder dengan teman-temannya yang sudah dapat membaca sehingga mereka menjadi malu dan justru tidak mau belajar membaca. Hal ini merupakan tantangan bagi seorang guru untuk memberikan pembelajaran membaca yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, untuk itu media wayang literasi merupakan solusi yang tepat untuk peserta didik belajar membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline