Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Manu sebagai Manusia Pertama Menurut Kepercayaan Agama Hindu

Diperbarui: 28 Maret 2023   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: tribunnews.com

Semua makhluk yang ada di muka bumi ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam agama Hindu itu sendiri, tentunya manusia juga merupakan makhluk yang diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 

Pada hakikatnya, manusia dalam ajaran agama Hindu terdiri atas badan kasar yang disebut dengan stula sarira, badan halus yang disebut dengan suksma sarira dan juga Anta Karana Sarira. Ketiga bagian-bagian tersebut dikenal dengan istilah Tri Sarira. 

Dalam Tri sarira, Tri memiliki arti tiga dan sarira itu sendiri memiliki arti badan. Jadi jika dijabarkan secara keseluruhan, maka arti dari Tri Sarira adalah tiga lapis badan yang terbentuk dari unsur serta mempunyai fungsi dan juga kualitas yang berbeda-beda. 

Apabila dijelaskan satu persatu, maka stula sarira merupakan badan kasar yang terbentuk dari unsur Panca Maha Bhuta yakni terdiri atas pertiwi, apah, bayu, teja, dan akasa. Di bawah ini akan dijabarkan masing-masing dari unsur Panca Maha Butha tersebut, yaitu:

  • Pertiwi, merupakan suatu zat atau unsur padat yang ada di dalam alam semesta ini contohnya yaitu tanah. Akan tetapi, yang termasuk unsur pertiwi dalam manusia yakni pad bagian yang membentuk tulang, otot, serta daging.
  • Apah, didefinisikan sebagai sautu zat cair yang terdapat di muka bumi ini. Sedangkan jika dilihat pada manusia, yang termasuk ke dalam apah yaitu zat cair membentuk darah, lendir, serta beragam cairan tubuh lainnya.
  • Bayu, merupakan segala sesuatu yang ada pada alam semesta seperti angin atau udara. Akan tetapi, unsur bayu yang terdapat pada manusia yakni yang membentuk napas serta udara-udara lain yang terdapat di dalam tubuh.
  • Teja, dapat diartikan sebagai api yang merupakan segala sesuatu yang berbentuk panas dan terdapat pada bhuana agung maupun bhuana alit. Apabila teja yang terdapat pada tubuh manusia, yakni terdapat pada suhu tubuh.
  • Akasa, diartikan sebagai unsur ruang atau akasa yang merupakan segala sesuatu yang tidak mempunyai oksigen pada bhuana agung dan juga pada bhuana alit membentuk rongga-rongga di dalam tubuh. Contoh akasa pada tubuh manusia yaitu rongga perut serta di bawah hati manusia.

Selanjutnya penjelasan mengenai suksma sarira yakni badan halus yang terbentuk atas Tri Antah Karana yang memiliki arti tiga alat batin manusia yang menentukan watak dan juga pikiran manusia. Tri Antah Karana terdiri dari 3 unsur, yakni unsur budhi, manah, dan ahamkara. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing unsur tersebut, antara lain:

  • Budhi, berfungsi untuk penentu keputusan.
  • Manah, berguna untuk berpikir.
  • Ahamkara, berfungsi untuk merasakan dan juga bertindak.

Tri Antah Karana ini yang nantinya akan mengendalikan indriya karena indriya disebut sebagai alat yang dapat menghubungkan manusia dengan objek alam. Dan lapisan yang terakhir ialah Antakarana Sarira, merupakan lapiran yang paling halus yang dapat disebut Atman. 

Apabila dilihat dalam ajaran agama Hindu, bahwa secara rinci memberikan pelajaran bahwa makna kehidupan bagi manusia yang menganut agama Hindu ialah manusia tersebut sebisa mungkin harus dapat mewujudkan tujuan kehidupan yang telah digariskan oleh tujuan agama yang kita kenal dengan istilah “Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma” artinya yaitu bahwa tujuan tertinggi yang ingin dicapai dalam agama Hindu yakni supaya dapat hidup demi memperoleh kesejahteraan di dunia ini maupun mencapai moksa yakni kebahagiaan yang terdapat di akhirat. 

Dharma dalam kalimat tersebut memiliki arti kebaikan dan juga kebenaran sehingga hal tersebut dapat menuntun para umatnya supaya dapat mencapai tujuannya yakni kebahagiaan dan kesejahteraan.

Selanjutnya, di dalam kepercayaan agama Hindu, sosok manusia yang paling pertama kali muncul di muka bumi ini disebut sebagai Manu. Kata manu itu sendiri memiliki pengertian yakni manusia yang paling pertama, maka apabila yang tertuang di dalam bahasa Sansakerta, nama tersebut akan menghadirkan kata manusya yang memiliki arti keturunan manu atau dapat juga memiliki arti yang sama seperti Manu. 

Kata manusya yang terdapat di dalam bahasa Sansekerta tersebutlah yang pada akhirnya diserap ke dalam bentuk bahasa Indonesia menjadi kata Manusia.  Apabila dilihat dari sejarahnya, Dewa Brahma menurunkan Swayambhu manu ke dunia setelah Dewa Brahma banyak mengajarkan Manu mengenai Weda yang merupakan kitab suci dalam agama Hindu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline