Lihat ke Halaman Asli

Tohir

No one has the right to rewrite anybody’s story. Untuk Anak Cucuku, Jika Kelak Garis Langkah Hidupku ini Terbaca,Ketahuilah-Aku Dulu Pernah Ada!

Puisi | Untukmu, tentangmu, dan padamu, Ibu

Diperbarui: 19 Februari 2020   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulia sungguh Engkau..
Di setiap nama dan julukanmu
Di semua ucap dan laku perbuatanmu
Dan bahagiaku.., terlahir dalam kemuliaanmu

Untukmu..
Tiada setara ku dapat memberi
Atas tetes keringat tiada henti.., hingga rambutmu memutih
Atas kasih tak harap balas.., hingga kerut wajahmu nampak jelas

Tentangmu..
Yang tak mampu tertidur pulas, sebelum cita dan asaku tergapai puas
Yang teteskan airmata teramat lirih, saat harapku tak terbalas nyata
Yang tegar berdiri di barisan terdepan dalam membentuk peradaban
Aku tulus mencintaimu.

Padamu...
Yang ikhlas pertaruhkan hidup, demi anakmu
Yang curahkan kasih dalam setiap alir darahku
Yang menuntunku dalam Doa, di setiap langkah hidupku
Yang tetap mendekapku hangat
Meski harus mengusung sengat Matahari di kepala
Dan berjalan letih tertatih di atas lautan bara
Aku ikhlas 'kan berbakti

Ibu..,
Yang selalu ada menyelimutiku
Kala malam, badai datang mengganggu tidurku
Yang tetap membuka lebar peluk mu
Saat seluruh dunia menutup pintu untukku
Yang tetap melukis senyum di wajahmu
Meski lara dan duka menghujam dalam hatimu ketika sibukku, harus tinggalkanmu sepi sendiri
Engkau sungguh karuniaku

Untukmu, tentangmu, padamu..., Ibu
Ku mohon kan pada Tuhan
Cintai, sayangi naungi Ibuku dengan ridho-MU
Tempatkan dalam taman abadi syurga-MU
Bisikan tulus bait doaku untukmu...
" Aku dan seluruh diriku akan selalu mencintaimu.., Ibu!"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline