Lihat ke Halaman Asli

Primanata Dian Isa

Bencoolen Magazine

''Koar di Pangkal Fajar"

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"KOAR DIRI DI PANGKAL FAJAR"

Aku disini didalam rumah yang bukan milikku
aku disini dengan perangkat keras komputer yang bukan juga miliku
aku disini tuyul pemalas pencari nafkah tuan yang sudah kaya
aku disini gundah,resah dan gelisah

Kau disana mungkin sama
kau disana terpaku didepan laptop mu
kau disana bersama IPAD,BLACKBERYY,atau sejenisnya
kau disana selalu saja berkata cinta yang tak pernah habis dibahas,
yang aku terkadang tergoda mengikuti alur ceritamu

Malamku jadikan siang
siangku jadikan malam
biar tanpa tombol,
biar tanpa kursor,
biar tanpa layar yang kau sodor
aku tak perduli,aku inginkan jalanan

Ungkapan yang kau bilang aksara,
terus dan terus menjadi rumus yang membuat badanku semakin kurus.
Tak habis-habisnya ku tuangkan di secarik kertas,
yang mungkin jika kau baca kau lempar ke tong sampah
dan membusuk menjadi tanah

Kini purnama sudah bersandar di ufuk barat
mentari pun merangkak malu di ufuk timur
sementara didalam otakku ini
masih menggumpal sejuta kata-kata
yang membuat sampai saat ini aku masih tetap terjaga

...........................................................................

Lempar aku gitar kawan
Untal aku gitar teman
berikan aku gitar sahabat
biar ku jadikan sajak ini nyanyian yang di iringi melodi
menjadi balada yang mungkin membuat mu tertawa

Maka tuliskanlah kata-kata indah yang kau bisa
Jangan hanya cemo-oh semata yang kau layangkan
Atau pujian,sanjungan seperti sinetron muda-mudi
yang acap kali membuat mental-mental tempe generasi

Aku masih muda
Kau,dia,kamu,semua
kita tidak seperti pemuda yang suka ke diskotik atau lokalisasi
kita tak seperti pemudi yang suka bersolek cantik
yang menari-nari seperti ular kegatalan karna digerogoti ulat bulu

Undang aku di panggung-panggung sastra mu
kan ku bacakan
kan ku teriakan
kan pecahkan semua hening yang ada di pelataran jenuh
dalam vas-vas bunga yang diam membuai angan mu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline