Lihat ke Halaman Asli

Primanata Dian Isa

Bencoolen Magazine

"Mega Cinta"

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



"Mega cinta"
pujanggaindonesia@facebook.com

Sejauh mata memandang,kau tak akan dapat melihat Ujungnya
Secangih-canggihnya alat ukur yang kau bawa,kau tak akan bisa menghitung Besar dan Luasnya
Sekuat-kuatnya tenaga manusia yang ada,tak kan
pula mampu mengalahkan hebatnya

Dapatkah kau bayangkan itu...?
Demikian perumpamaan dari Meganya cinta yang ku miliki untukmu

Berkali-kali ombak menghempas riaknya ke tubuh kokoh karang
Tak jenuh-jenuh buih putih menghampiri pasir yang menanti
Dan arak-arakan awan yang setia iringi arah angin itu

Adakah kau pahami maksud ku...?
Seperti itulah kasihKu yang tak pernah lelah untuk mencintai mu.

Laksana Embun di pagi buta
Yang memberi basah di dahan yang patah
Jangan tanya mengapa
Karna kaulah segalanya

Ada jingga di ujung samudera
Bak taburan emas dari pancar sang surya
Bukan fitnah kanda berkata
Jika dinda pelupuk jiwa

Cinta ku pada mu tak besar,tapi Mega




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline