Maka tak bisa engkau berbicara
seindah dulu seperti biasa
lisanmu seperti penuh tertindih
sedikit saja mungkin nanti nafasmu menagih perih
sampai pada sebuah titik
indahmu seperti noda hitam berbuih
jauh dari slogan kemenangan kenangan
namun dekat sudah seperti nadimu yang bergoyang
Kini darahmu berkucur menari
berdendang seirama hentakan kehidupan
semakin lama semakin keras