Lihat ke Halaman Asli

Puja Chrisdianto Manapa

Mahasiswa biasa yang suka sambat ;)

Produktif di Tengah Pandemi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Memberdayakan Masyarakat melalui Program Edukasi Vaksinasi COVID-19 dan Komposter Mini

Diperbarui: 8 Agustus 2021   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Brosur Edukasi Vaksinasi (Gambar kiri) dan Alat Komposter Mini (Gambar Kanan). Dokpri

Semarang (21/07/2021)-Kasus COVID-19 di Kota Semarang mengalami peningkatan setiap harinya, hal ini berdampak pada banyak hal. Salah satunya pada Sistem Pendidikan, yang berdasarkan kebijakan pemerintah dilakukan secara daring atau online. Beradaptasi dengan kebijakan tersebut Universitas Diponegoro menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring yang berlangsung sejak 30 Juni 2021 hingga 12 Agustus 2021.”. 

KKN memberikan kesempatan kepada mahasiswa Undip untuk memberdayakan masyarakat melalui program kerja. Hal ini membuktikan bahwa situasi pandemi tidak menghalangi mahasiswa untuk berusaha berkontribusi kepada masyarakat. Program kerja KKN terbagi menjadi 2 yaitu program kerja 1 yang bertema COVID-19 dan program kerja 2 yang bertema Sustainable Development Goals (SDGs).

Puja Chrisdianto Manapa merupakan salah mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari departemen teknik kimia yang mengikuti KKN TIM II Universitas Diponegoro periode 2021 dengan sistem daring melakukan programnya di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, tepatnya di RW 7. Program kerja yang dijalankan oleh mahasiswa tersebut yaitu edukasi vaksinasi untuk program kerja 1 dan rancang bangun komposter mini untuk pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos padat dan pupuk organik cair (Air Lindi) untuk program kerja 2.  

Program kerja edukasi vaksinasi dilakukan karena mahasiswa merasa khawatir dengan kondisi saat ini terutama kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi.Himbauan kepada seluruh warga untuk wajib vaksin agar mencegah penyebaran COVID-19 di dalam masyarakat kurang mendapatkan sambutan baik. Hal ini juga terjadi di RW 7, Kelurahan Tandang, Kota Semarang.

“Warga RW 7 terkhususnya lansia sebagian besar sudah melakukan vaksinasi, namun yang enggan melakukan vaksinasi justru mereka yang masih muda,” Tutur Eko Djuni Prasetiyo yang merupakan Ketua RW 7.

Hal ini tentu saja menghambat tercapainya tujuan vaksinasi, terutama di Kota Semarang yang memiliki angka penyebaran yang tergolong tinggi. Faktor utama rendahnya kesadaran warga desa untuk melakukan kegiatan vaksinasi adalah karena kurangnya informasi yang diterima atau menerima informasi yang salah. 

Berdasarkan permasalahan tersebut maka mahasiswa UNDIP yang sering dipanggil Puja ini merancang brosur edukasi vaksinasi yang mengandung informasi esensial untuk melawan kurangnya informasi dan hoax vaksinasi COVID-19 ditengah masyarakat. Berikut ini adalah desain brosur edukasi vaksinasi COVID-19.

Halaman 1 Brosur Edukasi Vaksinasi. Dokpri

Halaman 2 Brosur Edukasi Vaksinasi. Dokpri

Brosur diatas berisi informasi esensial untuk memahami vaksinasi COVID-19 terutama tentang cara kerja, halal atau tidaknya, efektivitas vaksin, perbandingan berita hoax dan fakta sebenarnya, dan penjelasan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sering disalahpahami sebagai gejala COVID-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline