Lihat ke Halaman Asli

Pujakusuma

Mari Berbagi

Belajar Loyalitas dari Seorang Ganjar

Diperbarui: 6 Desember 2022   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok detik.com

Banyak orang menyayangkan, kenapa Ganjar Pranowo tetap loyal pada PDIP. Padahal, dia sudah tak dianggap oleh partainya sendiri bahkan cenderung ditenggelamkan. Ia dianggap batu sandungan, terhadap rencana partai yang ingin menjadikan Puan Maharani sebagai suksesor Jokowi.

Wajar jika banyak orang geregetan. Ganjar itu kader matang. Pengalamannya memimpin rakyat tak terbantahkan. Dua periode Ganjar menjadi anggota DPR RI, dua periode pula ia menjabat Gubernur Jawa Tengah. Selama memimpin Jateng, Ganjar bergelimang prestasi. Programnya jelas dan dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Ditambah sosoknya yang ganteng, milenial, cerdas, tegas, merakyat dan nasionalis.

Tapi sayang produk terbaik PDIP ini tak mendapat tempat. Bukannya dipajang di etalase dan dipromokan habis-habisan, Ganjar justru terkesan disingkirkan.

"PDIP harusnya bangga pada Ganjar dan mendukungnya menjadi calon presiden. Bukan menyia-nyiakan seperti sekarang," begitu kata banyak pengamat politik.

Tak sedikit pula yang mendorong Ganjar keluar dari PDIP. Dengan popularitas dan elektabilitas selangit, jadi presiden bagi Ganjar bukan perkara sulit. Apalagi, sudah banyak partai lain yang dengan tegas siap mengusungnya menjadi capres. Misalnya Nasdem meskipun akhirnya memilih Anies, PPP, PAN, PSI dan mungkin akan menyusul partai-partai lainnya.

Tapi itulah hebatnya Ganjar. Kalau politisi lain, mungkin dia akan langsung keluar dari partainya jika di posisi Ganjar. Kenapa harus loyal pada PDIP, kalau tak ada dukungan. Kenapa tidak berjuang dengan partai lain saja, yang lebih menjanjikan. Toh ini semua untuk kemaslahatan bangsa. Begitu.

Ganjar bukanlah politisi semacam itu. Ia politisi santun. Ibarat pepatah, Ganjar itu kacang yang tak akan lupa pada lanjaran. Ganjar sadar betul, ia bisa menjadi seperti saat ini salah satunya berkat jasa PDIP.

Coba tengok podcast Ganjar terbaru di chanel youtube NGOPIPOL bersama Arief Affandi dan Cak Anies. Di sana, jawaban atas kegelisahan tentang loyalitas Ganjar pada PDIP akan terjawab.

Ganjar bukanlah politisi karbitan. Yang muncul dadakan setiap ajang pesta lima tahunan. Karier politiknya ia mulai bahkan sejak masih duduk di bangku kuliah. Saat mahasiswa, Ganjar sudah berpartai dan partai yang ia ikuti adalah PDI, belum menjadi PDIP. Satu-satunya partai yang ia ikuti sampai saat ini.

Selesai di kampus, Ganjar mengadu nasib di Jakarta. Hasrat berpolitiknya tetap ia lampiaskan dengan sering nongkrong di dapur rumah Megawati dan Taufiq Kiemas di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Dari situlah, Ganjar belajar banyak pada mentor-mentor PDIP. Dari Taufiq Kiemas, Megawati, Cornelis Lay dan masih banyak lagi politisi hebat lainnya. Ganjar rela nyantrik,  demi mendapat ilmu dari senior-senior PDIP.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline