Lihat ke Halaman Asli

Puja Alifpiya

LAW STUDENT, UNIVERSITY OF BENGKULU

GUS MIFTAH mengundurkan diri dari jabatan nya !?

Diperbarui: 15 Desember 2024   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GUS MIFTAH MENGUNDURKAN DIRI DARI JABATANNYA!? 

Kasus Gus Miftah yang menjadi perhatian belakangan ini berkaitan dengan sejumlah kontroversi publik yang memicu kecaman dari masyarakat. Salah satunya adalah ucapannya terhadap seorang pedagang es dalam forum publik yang dinilai tidak pantas, sehingga memicu reaksi negatif di media sosial. Pernyataan tersebut dikritik karena dianggap merendahkan dan tidak berempati, terutama mengingat statusnya sebagai tokoh agama dan pejabat publik.

Menteri Agama Nasaruddin Umar pun menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi pembelajaran penting agar figur publik seperti Gus Miftah lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak di hadapan publik. Kontrol diri sangat diperlukan agar tindakan tidak menimbulkan kegaduhan atau persepsi negatif di tengah masyarakat.

Selain itu, Gus Miftah memang kerap terlibat kontroversi sebelumnya, seperti dakwah di tempat-tempat yang dianggap tidak umum dan tindakannya dalam forum publik yang dinilai kurang sesuai oleh sebagian masyarakat.

GUS MIFTAH RESMI MENGUNDURKAN DIRI DARI JABATAN NYA (SUMBER: TRIBUN LOMBOK)

Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan karena kontroversi publik yang muncul terkait pernyataannya terhadap seorang penjual es teh. Pernyataannya dianggap tidak pantas dan merendahkan, sehingga memicu kemarahan publik serta petisi online yang mendesak pencopotan dirinya.

Gus Miftah menyatakan pengunduran dirinya adalah bentuk rasa tanggung jawab dan kecintaan kepada Presiden serta masyarakat Indonesia. Keputusan ini diambil untuk menghindari polemik berkepanjangan yang dapat mengganggu tugas dan citra lembaga yang diembannya.

Kasus ini menjadi pengingat bagi figur publik untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama ketika memegang jabatan yang berhubungan dengan kepentingan publik dan simbol kerukunan.

Writer : Puja Alifpiya, Student law, University of Bengkulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline