"Kadang kita terjebak menunda melakukan sesuatu dengan alasan terlalu sulit untuk memulai. Namun kita lupa untuk sadar, di luar sana juga banyak orang lain yang merasakan hal serupa namun memilih untuk keluar dan melangkah jauh melampaui kita di garis depan."
-Puja Nor Fajariyah
Beberapa bulan terakhir, tepatnya sejak aku sudah menyelesaikan skripsi dan mulai fokus pada prioritas pekerjaan yang aku kerjakan, tak sedikit dari teman atau adik tingkat sering menanyakan satu hal yang sama kepadaku dan tanpa aku sadari, responku kepada mereka juga sama.
Pertanyaanya adalah, "Puj, kasih tips biar selalu produktif dong" "Kak Puj, kasih saran biar gak malas ngerjain tugas dong, tugas kuliah banyak banget sampe bingung ngerjain yang mana duluan" atau "Kak, gimana caranya biar skripsi cepat selesai?" serta beberapa keluhan lain.
Tentu, respon yang selalu aku tanyakan pertama adalah titik mana yang mereka anggap sulit dilakukan. Semisal, mereka yang bertanya bagaimana cara menjadi produktif, aku tanya kepada mereka makna 'produktif' menurut mereka seperti apa.
Begitu pun makna 'malas' pada perspektif mereka adalah apa. Kemudian ketika bertanya bagaimana agar skripsi cepat selesai, aku selalu bertanya sudah seberapa kenal dengan tetek-bengek skripsi sehingga ingin cepat-cepat selesai.
Meskipun pertanyaan dari beberapa keluhan itu berbeda, tanpa disangka ya akar masalahnya sama.
Jawaban setelah pertanyaan yang aku berikan adalah sama, yaitu "Ya gimana ya kak, kadang tuh aku suka banget nunda buat ngerjain sesuatu".
Mungkin kalau sekarang kamu sudah cukup akrab dengan istilah "prokrastinasi" bukan?
Sederhananya, prokrastinasi adalah kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan.