Lihat ke Halaman Asli

Puja Nor Fajariyah

TERVERIFIKASI

Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Bukan Tanah Tanpa Tuan

Diperbarui: 21 Mei 2021   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Voa-Islam.com

"Diammu adalah tanda keberpihakanmu pada sisi kedzoliman"

-Puja Nor Fajariyah

Aku ingin menuliskan sebuah cerita yang kalau kamu baca sebelum tidur, semoga saja menggugah pikir dan jiwamu untuk teringat akan kodratmu sebagai manusia. Dimana, manusia selayaknya menjadi sosok yang mengedepankan rasa.  Alasan mengapa manusia menjadi lebih istimewa derajatnya daripada makhluk Tuhan lainnya. Adanya akal sebagai anugerah dari Tuhan, adalah untuk manusia dapat berpikir mengenai bagaimana mengelola diri dan hati dengan seharusnya. 

Ini adalah sebuah cerita yang terinspirasi dari apa yang terjadi pada saudaraku yang berada nun jauh disana, di sebuah tanah yang begitu istimewa bernama Palestina. Sebuah dongeng tentang tanah mereka yang dirajah oleh binatang yang sudah mati rasa. Aku menulis ini tentu saja tidak untuk maksud apa-apa selain mencoba mengekpresikan isi pikirku menjadi deret dan baris aksara. Selamat membaca. 

Banyak yang geram, tak hanya aku saja ketika sudah disinggung kisah atau berita tentang sebuah tanah bertuan yang telah lama dijejaki binatang tak berperasaan. Datang tak diundang, namun berlagak layaknya si pemilik lahan. Ini mengenai sebuah negeri yang didamba banyak orang untuk dapat datang. Betapa tidak, menawan isi dalamnya, suci tanah dan manusianya,  cukup untuk menjadi alasan  mengapa banyak pikiran hendak menyisihkan kesempatan. 

Namun, sekali lagi itu ada sebelum tanah itu dijejaki binatang-binatang yang enggan pulang. Sebelum tanah bertuan yang semula damai, disulap oleh keadaan menjadi sebuah medan peperangan. Tempat dimana keadilan sukar didapatkan. Tempat dimana siksa, paksa, aniaya terjadi dimana-mana dan menyesakkan. Kalau kamu bertanya mengenai siapa yang menjadi dalang, tentu saja ini ulah si binatang. Ulah para zionis jahannam

"Ah, jangan berlagak peduli kau!"

Mungkin banyak yang berpikir demikian lalu memilih untuk diam. Tapi sebenarnya diam justru juga termasuk pada keberpihakan atas kejahatan. Bayangkan saja, kamu tengah berada di rumahmu dengan tenang, tiba-tiba ada orang mengetuk pintu tanpa mengucap salam. 

"Tok, tok, tok,"

Kamu berlari kearah pintu karena menganggap itu adalah seorang tamu yang datang. Manusia pemilik tanah itu tahu bahwa memuliakan tamu adalah wajib untuk dilakukan. Melihat siapa yang datang, ia mengajak si tamu tadi masuk. Awalnya, si tamu masih berlagak biasa. Keduanya bertukar sapa, cerita, dan tentu saja sukacita. Sampai pada akhirnya, diamini berjalannya waktu, si tamu akhirnya ketahuan belangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline