Lihat ke Halaman Asli

Puja Nor Fajariyah

TERVERIFIKASI

Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Curhatan Seorang Kuligrafis: Menyoal "Harga Teman"

Diperbarui: 22 Oktober 2020   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

"Dek, kalau desain di kamu bayar berapa? Bisa harga teman dong ya,"

Buat kamu yang lagi memulai bisnis atau berkarir secara profesional, pernah gak sih kamu menemui teman yang meminta kamu memberikan 'harga teman' untuk produk atau jasa yang kamu sediakan?

Jika kamu pernah mengalami hal itu sama sepertiku, aku ingin berbagi tulisanku ini dengan harapan kamu membaca hingga tuntas supaya tidak banyak lagi orang-orang yang memiliki kebiasaan seperti itu.

Kalau kamu membaca profilku, aku menuliskan disana kalau aku adalah seorang kuligrafis. Sebutan lain yang aku pilih untuk aku yang memiliki hobi dalam hal desain grafis dan mulai dijadikan sebagai sampingan pencaharian sebagai penunjang uang beasiswa yang aku gunakan untuk kebutuhan perkuliahan.

 Aku pertama kali belajar desain secara otodidak adalah saat kelas 10 SMK, sekitar 5 tahun yang lalu. Aku tertatih belajar kala itu sebab tuntutan keadaan dimana di organisasi tempat aku aktif, belum memiliki anggota yang memiliki kemampuan dalam hal desain padahal itu diperlukan untuk melebarkan sayap dalam hal pelebaran jaringan eksternal.

Tentu, awal-awal, aku belajar mendesain pamflet atau banner kegiatan yang sederhana. Semua desain dari awal aku belajar malah masih tersusun rapih di arsip, aku terlalu sayang untuk memindahkannya ke recycle bin.

Karena aku menikmati sensasi ketika mendesain, aku terus belajar dan melatih skill yang aku punya. Bahkan, tak segan aku untuk bertanya dan mencuri ilmu teman atau orang-orang yang aku panggil mereka 'suhu' (red-sebutan untuk senior, atau ahli)

Sampai akhirnya, sejak satu tahun lalu, aku mencoba meyakinkan diri untuk merambah ke dunia desain secara professional. Aku iseng saja membuat akun di salah satu media 'freelancer' di Indonesia, dan betapa senangnya 1 atau 2 orderan selalu ada tiap bulannya. Dan, honornya cukup lumayan, bisa buat tambahan uang 'jajan'. 

Namun, berbeda ketika yang order adalah orang yang aku kenal, teman-temanku. Ada sebuah kebiasaan yang mereka katakan ketika di awal pembicaraan, yap menyoal 'harga teman'.

Terkadang kalau dipikir-pikir, aku merasa cukup aneh saja ketika ada artis atau orang terkenal yang mengeluarkan suatu produk, kita rela membeli dengan harga tinggi dan gak pake nawar untuk membeli produk mereka. Sebut saja yang sekarang lagi nge-trend, yaitu serba-serbi per-kpop-an. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline