Lihat ke Halaman Asli

Puja Nor Fajariyah

TERVERIFIKASI

Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Anak Belajar Playing Victim, Bagaimana Sikap Kita?

Diperbarui: 26 September 2020   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak yang disalahkan bukan atas kesalahannya sendiri | shutterstock.com

"Apakah untuk membuat diri kamu benar, kamu harus membuat orang lain menjadi salah?"

- Dimas Danang (Presenter, Komika Indonesia)

Siang itu aku sedang bernostalgia melihat kenangan saat menjalani kegiatan perkuliahan tahun lalu, saat semuanya masih dilakukan dengan tatap muka. 

Tahun lalu, saat semester tiga, aku melaksanakan kegiatan kuliah kerja lapangan yang pertama. Sebuah kegiatan wajib dari kampus bagi kami mahasiswa, sebagai pengenalan serta pembiasaan agar kami terbiasa terjun langsung dan mengetahui dunia pendidikan pada anak usia dini di lapangan seperti apa. 

Satu demi satu kenangan berupa gambar dan video yang sempat terekam aku geser dan aku putar berurutan. Terhitung meskipun hanya beberapa kali pertemuan di sekolah, tapi rasanya sungguh menyenangkan. 

Dari sana, aku banyak sekali belajar terkait bagaimana seharusnya memposisikan diri ketika mengajar, mengenal berbagai macam ilmu dan pengalaman baru, serta yang paling penting, mengenal begitu macam tipologi anak-anak. Dari mulai yang  ceria, hiperaktif, sering tantrum, hingga yang paling unik, ada anak yang pernah dua kali aku temui ia playing victim.

"Itu Ustadzah, Alif yang nakal (Bukan nama sebenarnya), enggak mau berbagi mainan padahal mainnya udah dari tadi," ujar Eka (Bukan nama sebenarnya).

Tempat aku KKL adalah di salah satu Raudhatul Athfal di Kota Malang, dan bisa dibilang cukup maju sebab gedung sekolahnya sendiri sampai dibagi ke tiga tempat. Murid-murid yang bersekolah disana, disebut dengan 'santri' sebab memang, RA tersebut adalah RA Tahfidz. 

Aku ingat sekali aku menemui kejadian tadi ketika sedang waktu istirahat. Sudah pasti, sebagai mahasiswa yang sedang KKL, tugas aku hanya observasi dan sesekali membantu mengajar atas izin Ustadzah yang memang mengajar disana. 

Pada waktu istirahat itu, aku mengamati satu persatu pola tingkah laku santri-santri yang sedang bermain tadi. Mereka bermain bersama. Namun, ada satu anak yang bisa dibilang ia tidak mau berbagi dengan teman yang lainnya. Dan yang namanya anak usia dini, kita pasti sudah akran juga dengan yang namanya sikap egosentris pada anak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline