Lihat ke Halaman Asli

Puja Nor Fajariyah

TERVERIFIKASI

Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kantong Doraemon dalam Otak Anak

Diperbarui: 11 Maret 2020   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pinterest.com/etsy

Apa yang ada dalam pikiran pembaca saat mendengar kata 'kantong doraemon?'. Kalau melihat dalam filmnya, kantong doraemon adalah tempat ajaib dimana semua hal dapat dikeluarkan melalui sana. Mau minta apa? Dapat kita dapat secara instan hanya dengan sebuah kantong doraemon. 

Lantas, apa hubungan antara kantong doraemon dengan otak anak? tentu ada, dimana dalam hal ini kita akan menganalogikan otak anak adalah sebuah kantong doraemon dimana segala hal yang diinginkan oleh anak didapatkan dan diproses terlebih dahulu melalui sebuah proses berpikir, melalui sebuah proses kognitif yang terjadi di dalam otak. 

Sama halnya ketika kita menginginkan sesuatu, kantong doraemon memprosesnya terlebih dahulu agar barang yang diinginkan dari sana sama dengan apa yang kita inginkan.

Kalau ada pertanyaan, otak digunakan untuk apa sih? Banyak jawaban, salah satunya adalah untuk berpikir. Selain sebagai pusat koordinasi,  otak memang sebagai tempat pusat pemrosesan serta pengolahan informasi oleh manusia. Lantas, informasi ini apa? 

Menurut George R Terry , informasi adalah data yang telah diproses. Pemrosesan yang terjadi ini telah dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga data hasil prosesnya dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menerima serta menggunakan informasi tersebut. 

Pada anak usia dini, informasi memang sangat berperan penting dalam hal perkembangan kognitif yang sedang dialaminya. Ada beberapa hal yang menjadi faktor dalam hal pemrosesan informasi pada anak usia dini. 

Apabila kembali dianalogikan kembali dengan kantong doraemon, ketika kita ingin mengeluarkan sebuah barang yang kita inginkan dari dalam sana, ada beberapa prosedur yang harus kita kerjakan terlebih dahulu seperti mengucap mantra-mantra dan lain-lain.

Adapun faktor yang mempengaruhi pemrosesan informasi yang terjadi dalam otak anak usia dini yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini seperti halnya kemampuan otak individu yag tidak sama. 

Jadi, ada beberapa anak yang memang cepat dalam hal menangkap informasi ada juga yang lambat. Faktor fisik dan psikologis juga menjadi salah satu faktor internal yang mempengaruhi pemrosesan informasi pada anak usia dini.

Apabila melihat faktor eksternal, tentu lingkungan menjadi objek penentu. Seperti halnya, ketika orang tua atau guru tidak menggunakan cara yang tepat dalam hal pemberian informasi terhadap anak, maka anak juga akan lambat dalam hal memproses informasi yang diberikan kepadanya.

Selain faktor, dalam pemrosesan informasi dikenal juga 4 konsep  yaitu sensasi, atensi, persepsi dan memori. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline