[caption caption="Sumber foto: dokumentasi pribadi"][/caption]Abdul Rozak (13), atlet bela diri Muaythai dari Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan berhasil menyabet medali emas dalam Liga Nasional Muaythai Seri 5 yang dihelat di Gelanggang Olahraga Gotong-Royong Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Turnamen bela diri asal Thailand itu digelar sejakKamis hingga Minggu, 7-10 April 2016.
Tak hanya Rozak, atlet Muaythai puteri atas nama Fitria Amaliah juga berhasil menyabet medali perunggu. Selain Rozak dan Fitri, ada dua atlet Muaythai asal Tanah Bumbu lainnya yang ikut bertanding mewakili Kalimantan Selatan yakni Muhammad Ridho (14) dan Eka Fitrika (18). Namun sayang, keduanya gugur terlebih dahulu.
Dikutip dari Tempo.co, sebanyak 150 atlet nasional yang terlibat dalam Liga Muaythai berasal dari 20 provinsi di Indonesia. Di antaranya adalah Banten, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Riau, Gorontalo, Jawa Timur, Papua Barat, dan Jawa Barat sebagai tuan rumah. Kejurnas Muaythai seri 5 ini mempertandingkan lima kelas utama yakni Pra Pemula, Pemula, Cadet, Junior dan Senior.
Peserta liga kali ini merupakan yang terbanyak sejak Liga Muaythai lahir. Muaythai sendiri mulai diakui dan dikukuhkan resmi menjadi anggota KONI pada 19 Februari 2013 di Bandung. Meski pendatang baru, cabang olahraga Muaythai sudah banyak mempersembahkan prestasi yang membanggakan, baik pada level nasional maupun internasional.[caption caption="Sumber foto: dokumentasi pribadi "]
[/caption]Abdul Rozak merupakan anak dari pasangan Salbiah dan Arbain. Saat ini, remaja kelahiran 14 Juli 2002 itu duduk di kelas 8 SMPN 3 Batulicin. Sebelumnya, Rozak adalah murid sekolah SDN Pondok Butun. Sementara Salbiah, ibunda Rozak dipercaya menjadi guru mengaji di Mushola Kejaksaan Negeri Batulicin.
Di event ini, Rozak berhasil meraih emas di kategori Cadet. Ia sendiri baru mendalami seni bela diri Muaythai selama dua bulan sebelum event ini digelar. Namun karena sudah memiliki basic bela diri yang sangat baik, Abdul Rozak tidak memiliki kesulitan untuk beradaptasi dan mempelajari berbagai teknik bela diri Muaythai.
Di event tersebut Rozak berhasil mengalahkan Fito Fachrurozy dari Provinsi Riau dalam pertarungan ketat tiga ronde. Setiap ronde diberi waktu 2 menit dengan waktu istirahat 2 menit. Di awal pertandingan, Rozak dan Fito bertarung cukup sengit. Walaupun postur tubuh Fito lebih tinggi, namun kemampuan keduanya dalam berduel cukup seimbang.
Di ronde berikutnya, duel masih berlangsung ketat. Sejumlah pukulan yang dilayangkan Rozak berhasil menghantam tubuh Fito. Namun tidak sedikit pukulan Fito yang mendarat di wajah Rozak. Pertarungan masih seimbang sampai wasit meniup peluit berakhirnya babak kedua.
Di babak ketiga, keunggulan fisik Rozak mulai terlihat. Sejumlah pukulan dan tendangannya banyak yang mengenai tubuh Fito. Sementara atlet asal Riau terlihat mulai kewalahan. Hingga akhir laga, fisik Rozak masih sangat prima. Tidak sia-sia pelatihnya menggenjot fisik Rozak dengan berlari sejauh enam kilometer tanpa henti. Akhirnya, wasit mengangkat tangan Rozak sebagai tanda kemenangan pelajar kelas 8 SMPN 3 Batulicin.
"Latihannya lumayan berat. Untuk melatih fisiknya, Rozak biasa berlari enam kilometer tanpa henti dari depan Kejaksaan Negeri Batulicin, sampai ke luar jalan poros provinsi di Kersik Putih," ujar Gunawan, salah satu pelatih yang ikut menggembleng Abdul Rozak.
Tidak hanya berhasil menggondol medali emas, pihak panitia juga memberikan piagam penghargaan kepada remaja yang memiliki hobi bermain gitar itu. Kemenangan Rozak memang tidak terlepas dari fisik dan mental yang kuat. Padahal, lawannya lebih besar secara fisik. Berat badan Rozak sendiri hanya 42.8 kg, sementara Fito memiliki berat badan 45 kg.[caption caption="Sumber foto: dokumentasi pribadi "]
[/caption]Soal kemenangan Rozak, Gunawan dan pelatih lainnya memang sudah optimis sejak awal. Menurut Gunawan, pertandingan semakin menantang karena atlet harus mengenakan pelindung kepala dan sarung tinju. "Sebenarnya kami sendiri belum terbiasa dengan asesoris seperti itu," ungkap Gunawan.
Prestasi gemilang yang diraih Rozak Cs diharapkan tidak menjadi kemenangan pertama bagi atlet Kabupaten Tanah Bumbu. Apalagi cabang bela diri Muaythai baru dikenal di kawasan pesisir tenggara Kalimantan Selatan. Ke depannya, Gunawan bertekad akan terus mengharumkan nama Kabupaten Tanah Bumbu di kancah nasional. Selain didampingi Gunawan, empat atlet Muaythai yang menjadi perwakilan Kalimantan Selatan didampingi oleh Sismanto dari Dinas Pendidikan Tanah Bumbu dan Saikul Ansyari dari Badan Kepegawaian Daerah Tanah Bumbu. "Bagi pelajar atau masyarakat yang berminat bergabung, bisa datang langsung ke Kantor Kejaksaan Negeri Tanah Bumbu di Gunung Tinggi, " tukasnya.
Salah seorang pelatih Abdul Rozak, Asyari, mengaku bangga dengan prestasi gemilang yang berhasil ditorehkan Abdul Rozak. Sebelum pertandingan, ia mengajak teman-teman seperguruan Rozak untuk memberikan dukungan dan do'a agar Abdul Rozak berhasil menjadi juara dalam Liga Nasional Muaythai 2016. "Mereka saya ajak untuk berdo'a untuk kemenangan Rozak. Prestasi ini tentu sangat membanggakan untuk kami dan Kabupaten Tanah Bumbu," tandasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H