[caption caption="Sejumlah tokoh penggiat sastra saat mendeklarasikan Komunitas Bagang Sastra Kabupaten Tanah Bumbu. Foto: Puja Mandela "][/caption]Derai hujan mengiringi pementasan drama berjudul "Debu" dalam launching Komunitas Bagang Sastra yang digelar di Kota Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (3/1/2015).
Drama "Debu" karya Ngatmiyatun, guru SMP Negeri 2 Simpang Empat sempat mendapat penghargaan Juara II naskah drama kategori umum dalam Poetry in Action yang digelar di Banjarbaru Kalsel pada 25 Desember 2015.
Drama "Debu" diperankan oleh empat aktor anggota Komunitas Bagang Sastra. Si penulis Ngatmiyatun kebagian jatah memerankan Salbiah, ibu Maisarah. Maisarah sebagai tokoh utama diperankan oleh Rind Dea Putri. Sementara Ahmad Cahyo sebagai Jamal, dan Johansyah sebagai Bunyamin yang menjadi sosok antagonis dalam naskah tersebut.
Naskah yang ditulis pada 15 Desember 2015 mengisahkan pergulatan Maisarah yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah diperkosa hingga hamil oleh seorang preman kampung bernama Bunyamin. Penderitaan Maisarah semakin pedih karena sebenarnya Maisarah sudah memiliki kekasih yang sangat ia cintai.
Perbuatan biadab Bunyamin yang menghamili Maisarah dilatarbelakangi motif balas dendam. Jauh sebelum peristiwa itu, Mat Sani, ayah Maisarah pernah selingkuh dengan ibu Bunyamin. Mengetahui ibunya memiliki hubungan spesial dengan Mat Sani, Bunyamin tak terima. Ia menyimpan dendam dan memiliki niat kuat untuk balas dendam. Targetnya? Maisarah!
Dendam itu terbalas tuntas saat Bunyamin berhasil meniduri Maisarah. Ia semakin puas saat mengetahui Maisarah sudah berbadan dua. Bunyamin tertawa girang. Ia terbahak-bahak ditengah isak tangis Maisarah.
Maisarah bimbang. Ia merasa tidak mungkin untuk melahirkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Tak mungkin melahirkan anak tanpa ada sosok ayah disampingnya. Selama masa kehamilan yang sangat berat, Maisarah hanya bisa mencurahkan isi hatinya kepada ibunya, Salbiah.
Isak tangis Maisarah tak pernah berhenti. Apalagi saat mengenang Jamal yang pergi merantau untuk mencari tambahan biaya pernikahan mereka.
Saat perut Maisarah mulai membesar, tak diduga Jamal pulang dari perantauan. Jamal sangat gembira karena rindunya kepada Maisarah sudah tak dapat dibendung lagi. Jamal sudah membayangkan berada di pelaminan bersama kekasih hatinya.
Hari itu, Jamal menemui Maisarah. Tapi, apa lacur. Bukannya mendapat sambutan cinta dan kasih seperti yang diharapkan, Jamal justru memperoleh kabar yang membuatnya sangat terpukul.
[caption caption="Maisarah dan Bunyamin dalam pementasan drama "Debu""]
[/caption]