Lihat ke Halaman Asli

Puja Mandela

TERVERIFIKASI

Jurnalis di apahabar.com

Habib Rizieq, Said Aqil dan Video Berdurasi Singkat

Diperbarui: 26 November 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Habib Rizieq Shihab dan Said Aqil Siradj "][/caption]

Puja Mandela

Apa yang bisa diharapkan dari video atau rekaman suara berdurasi singkat? Saat kita menyaksikan rekaman suara berdurasi hitungan detik, tentu saja maksud dan tujuan isi rekaman tersebut tidak akan diterima dengan baik. Bahkan video berdurasi pendek ini seringkali menjadi bahan fitnah.

Kalau video berdurasi singkat hanya sebuah cuplikan atau highlight pertandingan sepakbola, tentu tak akan jadi masalah. Tapi kalau isi video atau rekaman suara ini adalah ceramah agama dari ulama terkenal, tentu potensi pemelintiran isi dari ceramah tersebut akan semakin besar.

Apalagi kita sudah maklum bahwa tidak semua ulama di Indonesia disukai oleh masyarakat. Sebagian diantaranya juga sama seperti artis, memiliki fans dan haters. Sepengetahuan saya ada beberapa ulama yang sering sekali menjadi korban video berdurasi singkat. Yang pertama siapalagi kalau bukan Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj.

Terlepas dari ucapan kontroversi yang sering diucapkan beliau, KH. Said Aqil Siradj sering sekali menjadi korban video berdurasi singkat. Contohnya ketika komentarnya tentang jenggot yang begitu menggemparkan dan menuai pro kontra di Indonesia. Setahu saya, video tersebut berdurasi lebih dari satu jam. Tetapi yang ditonjolkan hanya soal jenggot yang mengurangi kecerdasan itu. "Semakin panjang jenggot, semakin goblok,"kata KH.Said Aqil Siradj saat itu.

Sayangnya, video kontroversi tersebut tidak ditampilkan secara lengkap sehingga menimbulkan kontroversi besar di kalangan ulama dan masyarakat awam. Padahal ada bagian saat KH Said Aqil Siradj yang menyebutkan bahwa jenggot itu adalah simbol kesabaran. Mereka yang berjenggot idealnya sudah jauh dari label sumbu pendek, meledak-ledak dan jauh dari sifat takfiri.

Komentar Ketua Umum PBNU dua periode yang menyebut bahwa seharusnya ulama berjenggot meniru akhlak ulama besar Mekkah Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki juga dipotong. Kalau sudah begini kan susah. Potensi salah paham memang sangat besar, apalagi bagi mereka yang sudah sangat membenci ulama kelahiran Cirebon Jawa Barat ini.

Baru-baru ini, Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab juga terkena sasaran video berdurasi pendek. Video ceramah Habib Rizieq berdurasi 43 detik itu dituding telah melecehkan suku Sunda. Padahal sebenarnya video tersebut berdurasi lumayan panjang.

Di awal ceramahnya, Habib Rizieq memuji bahwa Sampurasun adalah ucapan selamat masyarakat Sunda yang sangat terkenal dan mengandung unsur penghormatan kepada sesama. Menurut beliau, sampurasun sebagai adat sunda boleh digunakan untuk menyapa, selama tidak dijadikan pengganti syari'at, "assalamu'alaikum".

Hingga akhir ceramah, saya rasa isi ceramahnya tidak sebombastis yang diberitakan di media online. Ya tentu saja masyarakat yang kontra dengan metode dakwah Habib Rizieq akan langsung menelan mentah-mentah video berdurasi 43 detik itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline