Jadikan kekejamanku adalah mimpi buruk yang indah Sebuah buku pelajaran yang datang menakutkan Juga pengalaman pagi yang memuakkan Mungkin juga perampas nyenyaknya tidurmu Selingan mimpi yang arogan Jika ini adalah kejujuran yang teramat jujur Maka saat ku sentuh titik – titik pada wajahmu Saat itulah aku sedang mengais imajinasi Hingga darah berdesir laksana angin yang bimbang menari Dan kau tahu? Lahir dua lembar puisi yang tak perlu kau tahu ( …… ) Lahir karena sempurnanya wajahmu (…… ) Hingga marahmu aku jadikan bunga mimpi yang semakin menggemaskan