Lihat ke Halaman Asli

Rindu Terlarang Ketika Cintaku Terbuang

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau hanya melukiskan cinta untuk ku di atas air yang hanyut bersama kepergian mu.. Dan kau lukiskan luka hati ku di atas batu yang mudah hilang semudah kau hilangkan cinta mu untuk ku... Tapi kenapa aku rindu ketika kau telah di miliki orang lain... Rindu tetaplah rindu yg lengkang oleh waktu Tak mudah hilang walau badai menyapu... Aku sangat merindukan seseorang yg dulu pernah mengisi hati ku.. Yg dulu pernah menjadi bagian dalam hidup ku.. Entah tak tahu kenapa ada telaga rindu yg tiap waktu menyerbu.. Mesti dia tak lagi menjadi milik ku... * RINDU TERLARANG * Kerling hamparan malam membias kanvas membilang kelam.. Menyuak kuas menempa rembulan mengunyah diri dalam kesunyian.. Indah wajah mu menyusup alam ku mencabik angan membidik pilu.. Tiba-tiba sbuah negri baru kau cipta dalam naungan sepi ku.. Inikah yg di namanya rindu..? Rindu akan belaian mesra mu... Rindu akan merdu lembutnya suara mu.. Tak gentar jiwa bergetar tak ampun lagi ku berlari mengejar negri rindu mu.. Menyulam bayu beningnya salju menyentuh kerlib indah pesona mu.. Berlahan tertahan ku raba Ternyata hanya bayang-bayang semata yg ku jumpa.. Achhh....tapi mengapa kau begitu nyata di mata ku.. Kaki ku trus berjalan tak rentan memburu aura mu.. Lega rasanya bisa menyisir semua keindahan mu mesti hanya semu.. Chinta... Rindu yg ku pelihara lahir untuk kamu tampa rekayasa.. Semua terjadi begitu saja.. Apa lagi saat bibir manis mu mengecup meletupkan kangen tak terkira.. Emmmmuuach.. Meledak gemuruh jantung berdetak mengayun melambung tinggi melayang akan wajah mu seorang.. Chinta... Sampai detik ini pun ku masih memilin angin tak beraturan.. Walau negri rindu yg kau tebar masih tertutup kabut tebal... Berbulan-bulan ku bertahan memikul beban berderai tak ubahnya mata langit meneteskan hujan.. Sudah terlalu lama kesunyian&kesepian melibat bayang menakar tiap bait goresan tak ku temukan arti kesudahan.. Untuk apa ku mengingkari nurani.. Kebersamaan&kedekatan yg kita jalani telah menumbuhkan binar-binar rindu tiap kali kita tak bertemu.. Ingin sekali ku akhiri... Tapi bagaimana mungkin ku akan akhiri rindu ini.. Sementara angan ku memuncah tak bisa lepas memikirkan mu.. Tak mungkin ku meniadakan kangen yg mulai menyiksa fikiran ku.. Chinta... Kini ku baru mengerti... Rindu yg tiap waktu menghadang.. Ternyata RINDU TERLARANG... Kau telah di milik orang.. Kau telah mengikat tali pernikahan... Tapi biarlah rindu ini aku simpan... Biarlah rindu ini akan tetap setia menemani hidup ku.. Biarlah rindu ini menjadi teman dalam sepi ku... Walau pun aku tahu.. Suatu saat Rindu inilah yang akan membunuh ku... Maafkan ku Chinta... Jika ku masih merindukan mu... Story love Karya: Chinta Lintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline