Lihat ke Halaman Asli

Puisi Kenangan Cinta Maya

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maya.... Di sinilah kita jumpa.. Di sebuah alam penuh warna... Kita saling meletakan catatan rasa Mengais cerita cinta.. Canda tawa menyatu. Hingga akhirnya ku terperangkap dalam jiwa mu... Dah sekian tahun ku memadu kasih dengan mu... Hanya lewat dering nada suara dan kata-kata Kau mampu membuat ku jatuh cinta.. Seiring himpitan bayu seiring derasnya waktu dia pergi meninggalkan ku... Di menghilang bagai ditelan awan.. Di mana aku harus mencari.. Ini maya.. Dunia yg penuh dengan misteri... Dunia yg penuh dengan mimpi... Aku tak bisa berbuat apa-apa. Hanya doa yg tulus. Semoga dia baik-baik aja di sana.. Entah di mana dirinya tapi aku masih menyimpan kenangan saat-saat bersamanya... Ku rilis syair puisi ini.. Agar kau tahu di tiap gerimis satu-satu wajah mu masih membelenggu sukma ku,, * MOMENT'S LOVE MAYA * Sahdu bergumun pilu menyentuh kelu terlontar memburu Kala sang bidik mentari berlahan menutup sumbu Pengap hitam kelabu deru bisik angin kencang mendayu Terselip awan perisai buih angan tak bertamu.. Ku rangkai tajam rindu bersama bayang Mengurai awan menjalar segala nalar Ku simbak kembali rangkuman jelaga indah mata mu Di semak sketsa mega bertahta candu mu.. Saat tawa mu tumpah tampa beban Saat senyum mu indah mengambang.... Acccchhhhh.....betapa aku sangat merindukan mu... Lembam kabut mulai menutup hitam Terkelap menanti gelap meniti malam Rembulan pun pucat pasi Sementara tirai sepi menghimpit sunyi.. Di balik gelap gulita tersisa sinar menyelinap bara di cela-cela jendela Sementara Lintang Kejora kembali meneteskan air mata durja setelah sekian lama terang merana.. Chinta.. Dah sekian waktu kita memcumbu menari-nari diatas titian dermaga rindu Kau memasung harapan menyeka wajah ku mengarak asa untuk ku Tapi kini... Paras pesona mu tak mampu menjelma dipelukan mata sudut ku.. Kau semakin jauh sukar ku rengkuh Meskipun seribu bintang bertaburan tak sanggup ku gapai dalam rengkuhan Kau menghilang bagai debu berterbangan di telan awan.. Chinta,, Di sini.. Di tempat maya ini.. Ku masih memanggang rindu di atas basah dedahunan Menggeringkan segala kenanggan yg tumpah berlahan.. Kau yg telah pergi masih menyisakan rasa yg menggugah nurani Sesekali menyeka jiwa menggali arti ada mu yg tak jua menepi dari sisi hati.. Ohh,,,,Chinta.. Kapan rasa ini kan terakhiri.. Sbuah teka-teki kenanggan masa lalu mu yg sulit ku lepasi.. Ku coba susun aksara dengan tanggisan bait-bait nadi Ku gurat demi guratan perih di hati menjadi sesak membungkam diri.. Hanya untuk kau mengerti bahwa ku benci bila wajah mu terpangpang di tiap detak nafas diri.. Chinta.. Nama mu masih menggetarkan sukma Yang tak lengkang oleh masa Bidik aroma rasa mu masih terasa menggelora.. Ku kumpulkan segala tenaga tuk mencoba menghilangkan asa ku pada mu Namun kian ku coba kian pula terasa menyiksa.. Tak ada kata lelah menggiringi tiap langkah yg ku tempa Namun apa daya getar cinta mu mengalahkah segalanya.. Chinta... Satu pinta ku... Semoga kau bahagia di sana dengan bahtera rasa cinta yg berbeda Biarlah masa-masa kita dulu kan ku bawa sendiri sampai diujung dunia Yg suatu saat akan menjadi moment's yg paling berharga.. Terima kasih Chinta... Atas rasa yg dulu kau beri.. Ku mengerti kau dah ada yg memiliki Dan mungkn kau dah melupakan ku di tiap inci terkunci.. Tapi MAYA ini akan menjadi saksi bahwa kita pernah mengikat dua hati yg saling mencintai..... Love story Karya: Chinta Lintang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline