Lihat ke Halaman Asli

Drama| "Penumpang Gelap Kereta Super Cepat" (Drama Monolog)

Diperbarui: 25 April 2018   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: 123RF

(Setting: suasana di gerbong kereta cepat, mewah, nyaman.// di luar semua benda berkelebat, para penumpang menempati tempat duduk //pramugara kereta berbicara melalui microphone:....)

Sound In: Thunk...!

Saudari-saudara seperasaan, sebangsa setanah air, para penumpang yang terhormat, kereta super cepat kita telah mulai berangkat, periksa kembali barang bawaan anda, siapkan tiket anda, sesuaikan dengan nomor tempat duduk anda, sesaat lagi petugas kami akan datang untuk memeriksa tiket. Selamat menikmati perjalanan anda, semoga perjalanan anda menyenangkan

Saat ini anda naik kereta kemerdekaan B2019 Eksekutif RI-Satu, dengan system masinis Full Auto Pilot, dalam sembilan rangkaian gerbong kereta, Tehnologi high-end perkereta-apian telah dipasang di setiap sudut gerbong, termasuk kamera pengawas, serta pengatur suhu ruang  gerbong, ruang teleconferens kami sediakan di gerbong tiga untuk menambah kenyamanan anda berkomunikasi langsung dengan sanak-keluarga, sahabat atau pacar gelap anda, dan memberi rasa aman kepada anda selama dalam perjalanan

Namun demikian, kami berharap kerjasama anda untuk tetap selalu waspada,

Sebab dalam setiap sejarah perjalanan perjuangan, bahkan di jaman merdeka, reformasi dan pembangunan saat ini, sebagaimana kita tahu, selalu saja ada penumpang asing menyelinap dalam gerbong, di antara tempat duduk kita. Adakalanya mereka ndusel, menyusup dibalik selimut penumpang resmi, atau sembunyi di kolong kaki, untuk menghindar dari pantauan petugas kami

Mereka adalah penumpang gelap, yang diam-diam mencegat kereta di tikungan, menyelinap, naik gerbong tanpa tiket. Mereka para oportunis yang tidak berkeringat dan berjerih payah, tanpa mau bersusah payah membangun peradaban sejarah.

Penumpang gelap datang memotong dalam lipatan selimut anda, mengeruk untung tanpa mempedulikan siapa anda, mereka mematikan hati nurani dan tidak punya imajinasi sosial yang cukup. Mereka mematikan sumber rejeki seluruh penumpang resmi. Kita hanya bisa berdoa, mungkin mereka sedang lupa diri dan tidak paham hukum alam tentang pengelolaan aspek rejeki.

Dengan gelap mata, penumpang gelap berusaha menghapus sejarah perjuangan dengan segala cara, dan berusaha masuk ke control room masinis, membelokkan arah perjalanan sejarah seperti yang dimauinya, membangun alur sejarah baru, lalu tampil sebagai pahlawan di siang bolong.

Namun demikian, kami berharap para penumpang sekalian tetap dalam kondisi aman dan nyaman, tidak perlu khawatir. Sebab kami segenap Crew yang bertugas telah mencatat, system kesadaran kereta melaporkan bahwa ciri-ciri penumpang gelap kemerdekaan, antara lain:  bermental menerabas, selalu mengharapkan setiap hasil dari setiap jengkal perjalanan, maunya menang sendiri, korup, tamak dan jumawa, berorientasi sok kuasa, maunya serba instant tanpa mau mengikuti proses dan tidak menghargai budaya antre.

Pada masanya, di perhentian stasiun berikutnya, seturut keniscayaan sejarah, para penumpang gelap semacam itu akan kami turunkan tidak dengan hormat, hal ini karena oleh ulah dan tingkah mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline