Tak seperti kemarin
Di mana kunang-kunang datang
Dan gerimis pun berkurang
Malam semakin
Ditelanjangi ingin
Di mana celoteh angin tak bisa diam
Namun percakapan angan kian terbenam
Perih menggenggam
Menenteng hitam
Jejak-jejak membekas
Langkah-langkah malam beranjak lekas
Malam berbeda
Seperti menggoda
Di mana lentera kehabisan sinar
Dan kenangan masih insomnia didalam kamar
Malam kelam
Membebani pilu yang terdalam
Di mana kunang-kunang pernah datang dengan kerlap-kerlip cerita
Dan kemudian pulang meninggalkan bekas kecupan air mata di kening jendela
Sesak menginap
Menghirup gelap
Rintik-rintik gerimis bersahutan
Tangan-tangan malam kembali menangkap rindu yang berkunang-kunang ditengah hujan
***
Puhid Akhdiyat
21/07/21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H