Lihat ke Halaman Asli

Hujan Belum Reda

Diperbarui: 3 April 2021   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Langkah kita berniat pergi, sebagaimana malam lenyap tersapu pagi. Serupa langit bersin-bersin--demam tinggi. Tetapi hujan yang menetes tak pernah membenci langit kala tempiasnya dengan bumi tak bisa di ajak bersinergi


Lelah mengalah seperti ingin cepat sudah
Sebab kata-kata kita sering basah
Di basahi banyak terserah
Rencana sering rebah
Dan cuaca hati kita memang sedang mendukung untuk merebahkan banyak arah

Tetapi di luaran sana bunga-bunga tertawa
Pangeran kodok tak lagi sungkawa 

Mereka bersyukur karena hujan masih menurunkan nyawa Dan kita malah mengeluh tak bisa legawa

Rumah kita jelas berbeda namun semesta kita sepakat kalau hujan belum lah reda, sama seperti halnya kita yang terpaksa harus bergumul dengan banyaknya rintik jeda. Semirip kehujanan tetapi tak basah di antara serius atau bercanda

Aku dan kamu memang alangkah baiknya meneduh di balik emperan tunda

Sampai hujan benar-benar reda

Bintaro, 03/04/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline