Lihat ke Halaman Asli

Monolog Musim Gugur

Diperbarui: 30 Mei 2019   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

favim.com

Siapa yang bilang 'Daun yang jatuh tak pernah membenci angin', "Ah, mungkin ada tapi tidak semua daun itu sama penerimaannya, kan? " 

Di antara salah satunya pasti ada yang disiang-malamnya masih bertasbih mengingat dalam-dalam rasa bencinya, dan kebiasaan itu dimulai ketika asanya patah tertiup jatuh berserak di tanah. 

Akan tetapi daun yang mana?  Tanyakan saja pada angin yang dicinta-dirindui tetap diam saja, dicaci-dimaki tapi selalu berlalu begitu saja. 

Namun angin itu selalu menitikan air mata selepas berlalunya musim gugur kata-kata. 

"Kenapa masih ada saja daun yang tak bisa menerima garis keras realitas Tuhan dengan akal sehatnya." 

Bukankah dedaunan rasa harta tahta cita-cita usia dan kata-kata bisa gugur kapan saja, termasuk; Cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline