Lihat ke Halaman Asli

Pak Busyro Perlu Dukungan Politik

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya memang tak terlalu dekat dengan sosok ini. Sewaktu di kampus, kebetulan saya adalah muridnya yang termasuk kategori nyeleneh. Dosen pengampu mata kuliah Filsafat Hukum ini dikenal sebagai penyabar dan ramah, dan tak pelit. Termasuk dalam urusan nilai mata kuliah. Bahkan selepas kuliah, kadang saya bertatap muka di kala saya main ke PUSHAM UII. Meski begitu, saya yakin seyakin yakinnya, ia tak akan mengenali muka saya jika suatu saat saya bertemu lagi dengannya. Pasalnya, saya bukan pejabat, yang seringkali berjabat tangan dengan tokoh terkemuka dan cipika cipiki sana sini.

Melihat sosoknya yang saat ini sering tampil di televisi, saya mendapatkan kenyataan bahwa ia sekarang berada di persimpangan jalan. Sebagai seorang ketua KPK, tugasnya memang bisa dikatakan maha berat. Dalam jangka waktu setahun ini, ia bakal ketiban tugas berjibun mengurusi uang yang bukan miliknya. Dulu, sewaktu ia menjadi akademisi murni, tak ada seorangpun yang memusuhi. Tapi kini, keadaannya akan jauh berbeda. Ia akan mempunyai banyak musuh. Akan banyak kritikan yang masuk dan hal itu pasti akan memerahkan telinganya.

Sejawat saya mengatakan, bahwa sosok ini sepertinya tak punya masa lalu. Artinya, jika ada lawan politik yang akan mengorek “kekotorannya”, mereka tak akan menemukannya. Ia memang dikenal bersih dan jujur. Semoga memang ini yang akan terus dibawanya kemanapun ia melangkah. Namun, sekarang persoalannya bukan itu. Persoalannya adalah bahwa ia dihadapkan pada dua pilihan yang cukup sulit. Ada dua kasus besar yang muaranya berada pada aktor-aktor negara ini. Kasus ini adalah; Mafia pajak dan Bank Century.

Penyelesaiannya bukan semata-mata berada dalam panggung hukum murni. Ini politik, yang akan memakan korban bila salah satunya diungkap. Dan Pak Busyro memang sedang berada di persimpangan jalan. Untuk menyelesaikan kedua kasus itu memang harapan kita semua.   Akan tetapi, apabila itu juga tak memungkinkan, harapan saya, Pak Busyro bisa memilih salah satunya, daripada tidak sama sekali.

Dukungan memang harus diberikan kepadanya. Bentuknya bukan lagi sekedar seruan moral dan kritikan pedas, akan tetapi lebih dari itu. Ia perlu sokongan politik. Entah dari mana datangnya, semoga akan ada hal itu. Setidaknya, dalam setahun ke depan, kita akan melihat salah satu kasus besar ini akan terkuak.

Semoga harapan saya menjadi kenyataan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline