Lihat ke Halaman Asli

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Diperbarui: 18 April 2023   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

ANIS RIYANTI PUTRI, S.Pd _CGP ANG. 7 TRENGGALEK

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Apabila seorang pemimpin dihadapkan dengan sebuah kasus dilema etika, untuk pengambilan keputusannya setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka Pendidikan yang disampaikan, yakni:

  • Ing Ngarso Sung Tulodho yaitu menjadi teladan, memimpin, menjadi contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk dicontoh oleh orang lain.
  • Ing Madya Mangunkarsa yaitu memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara dan sebagainya demi memperbaiki kualitas diri.
  • Tut Wuri Handayani yaitu mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif agar orang lain tumbuh maju.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Salah satu nilai kebajikan universal yang menjadi barometer dari nilai-nilai kebajikan yang lain adalah tanggung jawab. Sebuah keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan. Melalui sikap tanggung jawab dari dalam diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana  prinsip diri kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan, sehingga akan mendorong terwujudnya kesejahteraan dalam ekosistem Pendidikan.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Salah satu tujuan kegiatan coaching adalah menggali ide/potensi yang dimiliki oleh seorang guru. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal-hal positif terutama keputusan yang berpihak pada murid. Melalui kegiatan coaching, pengambilan keputusan akan lebih efektif dan bermakna karena keputusan yang diambil berasal dari potensi yang dimiliki seseorang. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan yang akhirnya nanti mendorong kesejahteraan ekosistem Pendidikan di sekolah.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru yang memiliki kesadaran diri yang baik pastinya menunjukkan integritas dan kejujuran dalam pengambilan keputusan. Beliau juga memiliki kemampuan mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan serta aspirasi serta memiliki kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk rekan yang berasal dari latar belakang budaya dan konteks yang berbeda-beda. Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun atas dasar kepedulian , kapasitas dalam konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis diri sendiri, masyarakat dan kelompok. Dan pada akhirnya keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline